WONOGIRI, KRJOGJA.com - Rabu (25/04/2018) ini, serentak diperingati sebagai Hari Otonomi Daerah atau Otda Ke XII. Sejak diberlakukan 12 tahun silam, pelaksanaan Otda di Kabupaten Wonogiri mengalami perkembangan yang boleh dikata cukup membanggakan.Â
Nilai IPM (Index Pembangunan Manusia) di Wonogiri telah mencapai 68,23 persen. Angka tersebut, menempatkan Pemkab Wonogiri berada di ranking ke 56 dari seliuruh kabupaten/kota se Indonesia.
Kepala Bagian Humas Pemkab Wonogiri Haryanto SSos MM didampingi Kabag Tata Permerintahan (Tapem) Setda setempat Drs Guntur Wasisto MM, Selasa (24/4), menuturkan, progres atau implementasi capaian pelaksanaan Otda di satu kabupaten/kota dengan daerah lain tidak bisa disamakan. Artinya, setiap daerah memiliki ciri khas sendiri-sendiri.
"Index pembangunan manusia atau IPM kita yang tahun ini 68,23 persen sudah naik sekitar 0,47 persen dibanding tahun sebelumnya," papar Guntur Wasisto saat ditemui di gedung DPRD Wonogiri.
Indikator pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 penyusunan LKPJ Bupati, LPPD (Laporan Pelaksanaan Pemerintah Daerah) Wonogiri kepada pemerintah pusat melalui Gubernur yang kemudian keluarnya EKLPPD atau Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Pemerintahan Daerah oleh Mendagri.Â
Bertepatan dengan HUT Ke XII Otda yang hari ini mengangkat tema "Mewujudkan Nawa Cita Melalui Penyelenggaraan Otda yang Bersih dan Demokratis" ini Bupati Wonogiri Joko Sutopo diundang Mendagri Cahyo Kumolo untuk ke Jakarta guna menerima penghargaan. "Bentuk apresiasi pemerintah pusat kepada bupati seperti apa kami belum tahu persis, yang jelas Bupati Wonogiri termasuk 141 kabupaten/kota yang diundang Mendagri," kata Kabag Humas Pemkab.
Bupati Joko Sutopo mengakui masih ada kekurangan dalam implementasi Otda di kabupaten ini. "Meski indikator penilaian bagi Wonogiri terus naik dan menggembirakan diantara 514 kabupaten/kota namun saya tidak cepat puas diri," ujar Bupati Joko. (Djoko Santosa HP)