DI tepi kali Pepe terlihat tumpukan bekas botol air mineral namun di atasnya bergelantungan sejumlah hiasan lampu gantung. Sebagian sudah diberikan warna Merah, sebagian belum dan ada juga yang masih setengah jadi.
Semua itu merupakan hasil kreasi Tomo Abdul Akim (60). Warga Sudiroprajan Rt 02 Rw 04 Kecamatan Jebres Solo ini setiap malam dikenal sebagai penjual angkringan di sekitar Pasar Gedhe. Siang harinya dimanfaatkan untuk menekuni kerajinan membuat lampu hias dengan memanfaatkan limbah botol air mineral.Â
Limbah botol yang dipakai ukuran besar. Untuk membuat lampu hias membutuhkan peralatan yang cukup sederhana. Selain cuter, penggaris dan penyemprot cat.
"Kadang saya mencari sendiri keliling di seputar Pasar Gedhe. Jika banyak pesanan, saya membeli di pengepul barang rongsokan," jelas Tomo sambil memberi warna lampu hias yang digantung, Sabtu. Dari kerja sambilan ini, setiap lampu bisa mendapat keuntungan Rp 9.000,- dari hasil penjualan Rp 20.000,-
Hasil kerajinan Tomo tidak saja diminati orang Solo dan sekitarnya, tapi juga sampai Yogyakarta dan daerah lain. Diantaranya ada yang dipasang di rumah makan dengan diisi lampu listrik 5 watt. Banyak model yang ditawarkan Tomo.
Berkat kreasinya, Tomo memiliki lebih dari 15 kreasi lampu hias. Diantaranya diberi nama Kaki Laba-laba Labu Jawa, Labu Cina, Lampu Andong dan Balon Zepplin. (Qom)