KARANGANAR, KRJOGJA.com - Tak ada alokasi anggaran perbaikan bangunan pasar tradisional di Kabupaten Karanganyar pada tahun ini. Pemerintah pusat menghentikan bantuannya usai dua proyek di bidang itu pada tahun 2017 gagal terealisasi.
"Tahun lalu gagal lelang pembangunan Pasar Malangjiwan di Colomadu dan Pasar Jumapolo. Padahal pusat sudah menyetujui penganggarannya melalui TP (tugas pembantuan)," kata Kepala Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Karanganyar, Waluyo Dwi Basuki, Senin (19/2).
Menurut Wauyo di dua program rehabilitasi bangunan pasar tradisional itu, Pemkab merencana desainnya modern dan menyediakan fasilitas lebih baik. Waluyo mengatakan bangunan hasil rehabilitasi dua pasar tradisional itu sedianya bisa dipakai mulai awal tahun ini.Â
"Usulan anggaran di Pasar Jumapolo mencapai Rp 8 miliar sedangkan Pasar Malangjiwan Rp 12 miliar. Pemkab sebenarnya mengajukan pembiayaan lagi untuk program serupa di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Tegalgede, Pasar Karangpandan dan Pasar Jungke.Mungkin karena kita sudah mendapat TP untuk pembangunan pasar berturut-turut, maka tahun ini enggak dapat,†katanya.
Terkait nihilnya pembiayaan revitalisasi pasar tradisional di APBD 2018, ia mengatakan Tim Anggaran dan Badan Anggaran luput memasukkannya di belanja modal. Semula, tim beranggapan kebutuhannya bakal dipenuhi APBN.
“Jadi, terakhir kali Pemkab memperbaiki pasar pada pembangunan los Pasar Nglano dan pembangunan Pasar Jatiyoso pada 2017. Jika dilihat secara keseluruhan, masih banyak pasar mendesak diperbaiki,†katanya. (Lim)