SRAGEN, KRJOGJA.com - Proses pembangunan Pasar Sumberlawang Sragen dipastikan molor dari kontrak. Proyek senilai Rp 13,7 miliar yang sesuai kontrak harus selesai 13 Desember, hinggi kini progress pembangunannya baru sekitar 65 persen.
Hal ini terkuak saat Wakil Ketua DPRD Sragen, Bambang Widjo Purwanto melakukan inspeksi mendadak (sidak) proyek pembangunan pasar yang berada di perbatasan Sragen-Grobogan tersebut, Selasa (19/12/2017). "Kalau sesuai kontrak, mestinya sudah harus selesai 13 Desember lalu. Tapi melihat kondisi di lapangan ternyata baru sekitar 65 persen," ujar Bambang.
Melihat kondisi ini, Bambang meminta Pemkab Sragen segera melakukan langkah sesuai ketentuan, yakni pembuatan berita acara penjatuhan penalty atau denda untuk rekanan. Setelah itu baru bisa dilakukan masa perpanjangan kontrak, itupun harus dikenakan denda sesuai ketentuan.
Bambang menyayangkan klaim Dinas Perdangan setempat yang mengatakan progress pembangunan Pasar Sumberlawang sudah mencapai 85 persen. "Mana ada baru kayak begini sudah 85 persen. Kami menerima laporan dinas katanya sudah 85 persen. Kondisinya baru seperti ini, paling baru 65 persen," jelasnya.
Melihat kondisi seperti ini, Bambang mengaku kecewa dengan lambatnya pembangunan Pasar Sumberlawang ini. Secepatnya DPRD akan memanggil pihak dinas terkait molornya pembangunan ini. "Kalau saya lihat, paling cepat masih butuh waktu sampai 20 hari lagi baru selesai. Itupun harus dilembur siang malam," tandasnya.
Saat sidak, Bambang juga tidak mendapati staf teknis pihak rekanan penggarap proyek yang bisa dimintai keterangan. Hanya pertugas keamanan proyek, Simon yang bisa ditemui. Itupun tidak bisa menjelaskan kendala yang dihadapi rekanan atas keterlambatan ini. "Kami hanya bertugas keamanan proyek dan tidak bisa menjelaskan teknis pembangunan. Tapi untuk mempercepat proyek, kami kerahkan tenaga hingga 180 orang perhari," tutur Simon.(Sam)