KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan produksi beras dalam negeri pada tahun ini mencukupi kebutuhan pangan nasional serta memenuhi cadangannya. Capaian tersebut berkat penerapan matang program pertanian serta realisasinya.
"Per jam 06.00 WIB tadi, masuk 5.220 ton beras di pasar induk beras Cipinang (PIBC). Artinya naik 100 persen dari sebelumnya hanya 2.000-2.500 ton. Di sini, kami mau mengecek langsung ke lokasi sawahnya karena berdasarkan laporan hingga November 2017, 1 juta hektare ditanami padi dengan hasil panen 7 juta ton," katanya kepada wartawan saat meninjau panen padi di Desa Waru, Kebakkramat.
Hasil panen tersebut dipastikan mencukupi kebutuhan konsumsi 2,6 juta ton beras tahun ini. Sisa panenan masuk ke lumbung padi nasional yang dapat disalurkan sewaktu-waktu saat musim paceklik. Dikatakan Amran, musim tak menguntungkan itu biasanya berlangsung Juli-September.
“Rentang bulan itu sudah terlewati. Artinya masa kritis sudah lewat. Ini berkat sejuta hektare yang ditanami padi. Tidak lagi jantung berdebar-debar memasuki November. Justru berdebar-debar saat musim tanam,†lanjutnya.
Dengan realisasi hasil pertanian itu, Mentan menjamin Indonesia tak lagi mengalami defisit beras. Faktor penentu keberhasilan pada intensifikasi, mekanisasi pertanian dan penyediaan infrastruktur irigasi. (Lim)
