SOLO, KRJOGJA.com - Ratusan alumni SMP Negeri 1 Ngawi angkatan 1977 menggelar silaturahmi Reuni 40 Tahun Bakti Sekolah di Tawangmangu, Karanganyar, Sabtu (30/9/2017) dan Minggu (1/10/2017). Reuni bertema 'Kumpule Balung Pisah Silaturahmi 40 Tahun Guyub Rukun Pasedulurane Saklawase'.
Sebelum acara reuni telah digelar kegiatan bakti sosial kepada SMP Negeri 1 Ngawi dengan memberikan bantuan buku-buku ke perpustakaan sekolah, kitab suci Al-Qur’an dan sarana ibadah agama Islam. Alumni lulusan tahun 1977 ini juga memberikan santunan tali kasih kepada guru-guru yang dulu pernah mengajar mereka.
Ketua Panitia Reuni drg MT Awanto didampingi Humas Agustini Mulyani kepada KRJOGJA.com, Minggu (1/10/2017)Â mengatakan ratusan alumnus angkatan 1977 SMP 1 Ngawi yang populer disebut SMP Sor Asem G 77 berniat untuk berbakti, menyumbangkan dan berbuat sesuatu kepada adik kelas maupun guru-guru SMPN 1 Ngawi.Â
"Para alumni tersebar di pelosok tanah air juga luar negeri bertekad bertemu tidak sekadar silaturahmi biasa tapi menyatukan langkah untuk berbuat sesuatu untuk kemajuan bekas sekolahnya secara khusus, dan secara umum kepada kota Ngawi yang membesarkan anak didik alumni 1977,"paparnya.
Mengutip pernyataan mantan Presiden sebuah negara adi daya, JF Kennedy jika dikaitkan dengan bakti sekolah, jangan kau mengharap apa yang bisa diberikan sekolahmu tapi tanyakan dirimu sendiri apa yang bisa kau sumbangkan kepada bekas sekolahmu, bekas gurumu yang telah memintarkan dan memberi ilmu padamu, MT Awanto mengatakan para alumni tergerak hatinya untuk berbuat sesuatu terhadap kemajuan sekolah dan peserta didik.Â
"Tantangan bangsa ke depan untuk persaingan di dunia kerja tambah ketat. Oleh karena itu pembentukan karakter siswa harus dimulai sejak dini. Kreativitas dan inovasi serta jiwa wirausaha harus diberikan sejak mereka duduk di bangku SMP, agar kelak mereka bermental tangguh dan memiliki daya saing yang tinggiâ€. Â
Dicontohkan di beberapa kota kecil seperti Ngawi, masyarakatnya cenderung memilih kerja yang aman nyaman seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau sekarang disebut Aparatur Sipil Negara (ASN). Padahal se harusnya berani mencoba memasuki dunia wirausaha berbasis teknologi (technopreunership) yang merupakan peluang di masa mendatang." ujar MT Awanto. (Hwa)