KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Distribusi gas elpiji 3 kilogram atau elpiji melon di wilayah perbatasan kabupaten seret. Kondisi terparah dialami warga di Colomadu dan Gondangrejo.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi barang bersubsidi itu, warga terpaksa berburu sampai ke luar kota. Diceritakan Kades Dayu, Gondangrejo, Sumarno, sudah sebulan ini elpiji melon sulit didapatkan. Warganya terpaksa mencari pengecer sampai wilayah Boyolali dan Sragen.
“Warga mau membeli meski harganya mahal asalkan tersedia di dekat rumah. Tapi ini benar-benar menghilang. Harus pergi ke Boyolali dan Sragen yang kemungkinan stoknya masih tersedia,†katanya.
Camat Gondangrejo, Nugroho mengatakan problem ketersediaan gas melon di wilayahnya tergolong parah. Usai kondisi tersebut dilaporkan bupati Juliyatmono, orang nomor satu di Pemkab Karanganyar ini mengumpulkan semua camat di 17 kecamatan agar melaporkan kondisi riil di lapangan. Ternyata, kondisi di Colomadu tidak jauh berbeda. Camat Colomadu, Yophie Eko Jatiwibowo mengatakan, kesulitan memperoleh gas melon dilaporkan warga di 11 desa.
“Seluruhnya 11 desa. Laporan sulit gas melon merata,†katanya.
Sesuai instruksi bupati, ia bersama Kapolsek Colomadu AKP Joko Waluyono melakukan sidak ke tiga pangkalan elpiji. Dua diantaranya mengalami penurunan pasokan sampai seratusan tabung per bulan.
“Dari agen mengatakan pasokan normal ke pangkalan. Tapi anehnya, dua dari tiga pangkalan yang kami temui mengaku pasokannya menurun banyak. Sampai seratusan tabung. Nah ini cukup janggal,†katanya.
Polsek Colomadu diminta menyeriusi hal itu karena diduga terjadi praktik penyelewengan. Selain itu, beredar kabar di masyarakat pasokan elpiji bersubsidi akan diganti nonsubsidi.
