SOLO (KRjogja.com ) - Putri Indonesia Favorit 2017 wakil dari Propinsi Jawa Tengah Megawati Prabowo prihatin banyak generasi muda kurang faham adanya narkotika jenis baru.Â
“Bahkan ada artis terkenal dikira yang dikonsumsi obat penenang biasa, namun ternyata jenis derivat narkoba jenis baru, sehingga yang bersangkutan ditangkap pihak yang berwajib. Solusinya kalau mengkonsumsi obat yang tidak lazim agar konsultasi ke dokter atau ke pak Kapolres yang tahu tentang perkembangan adanya dzat adiktif yang masuk kategori narkoba,â€ujar Putri Indonesia Megawati Prabowo ketika berkunjung ke Mapolresta Solo, Sabtu (5/8/2017).
Megawati yang kini tengah kuliah S2 Notariat di Universitas  Diponegoro merasa prihatin banyaknya tokoh publik figur yang terjerat narkoba. mengajak generasi muda agar berani menolak narkoba (narkotika dan obat berbahaya). “Saya garis bawahi tidak hanya narkotika yang harus dihindari tapi juga obat berbahaya .Karena masih banyak pihak yang awam tentang sejumlah obat-obatan yang ternyata masuk dalam derivat (turunan) narkotika .Seperti adanya obat penenang yang ternyata masuk kategori narkoba,â€ujar Mega Prabowo.
Putri Indonesia yang sempat viral media sosial (medsos) karena namanya unik dari gabungan tokoh politik Megawati Soekarno Putri dan Prabowo Subianto itu menambahkan menjadi generasi muda Indonesia sekarang harus kreatif, tidak cengeng menghadapi tantangan di lingkungannya. “Saya juga mengkampanyekan tertib lalu lintas karena dari data di kepolisian angka kecelakaan lalu-lintas dengan korban meninggal dunia juga banyak jumlahnya. Hal itu disebabkan banyak pengendara yang tidak mentaati rambu lalu-lintas,†paparnya.
Sementara Kapolresta Solo AKBP Ribut Hari Wibowo mengatakan pihak kepolisian merasa terbantu dengan semakin banyaknya tokoh publik yang mengkampanyekan bahaya narkoba serta tertib lalu-lintas. “Himbauan dari petugas kepolisian gaungnya bakal lebih di dengar masyarakat bila yang mengatakan (solusi kasus narkoba, cara tertib lalu-lintas.Red) adalah tokoh publik figur yang memiliki penggemar atau follower tersendiri baik di medsos maupun media massa konvensional,â€ujar Kapolresta Solo. (Hwa)