KARANGANYAR (KRjogja.com) - Emosi tidak stabil seorang warga Gaum Rt 02/Rw II Desa Gaum, Tasikmadu, Kamto alias Joko (30) membuatnya nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, Rabu (12/7) pukul 18.00 WIB. Diketahui, pria ini beberapa kali berusaha mengakhiri hidupnya.
Kapolsek Tasikmadu AKP Sodikun mengatakan dirinya bersama sejumlah anggota langsung meluncur ke lokasi begitu menerima laporan peristiwa itu.
“Saat kami tiba, korban sudah diturunkan dan dilarikan ke rumah sakit. Namun berdasarkan keterangan saksi, korban gantung diri di rumahnya,†kata Kapolsek kepada wartawan, Kamis (13/7).
Diceritakan, korban kali pertama ditemukan adik iparnya pada Rabu sekitar pukul 16.00 WIB. Ia berteriak histeris melihat tubuh suami kakaknya itu tergantung dalam kondisi leher terjerat tali yang ditambatkan di blandar kayu kamar. Teriakan memilukan itu didengar dua tetangga korban bernama Nurhadi (39) dan Wardoyo (35). Tak menunggu lama, keduanya langsung menuju sumber suara. Di sana, mereka melihat tubuh korban dipeluk ayahnya. Jeratan tali tambang sepanjang 3,6 meter juga telah dilepas. Mereka berinisiatif membantu mengangkat korban ke ruang tamu dan memanggil bidan desa. Â
“Keluarga ngotot korban masih bernapas. Mereka kemudian melarikannya ke RSUD Karanganyar malam itu juga. Baru menerima Kamto sudah tak bernyawa setelah dilakukan pemeriksaan medis,†katanya.
Dalam pemeriksaan itu tidak ditemukan tanda penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Keluarga mengatakan, korban berulangkali berbuaht sesuatu yang mengancam nyawanya sendiri. Usai mengalami kecelakaan lalu lintas beberapa tahun lalu, perilaku Kamto mulai berubah. Ia menjadi mudah emosi dan tidak fokus bekerja.
“Setelah dari RSUD, jenazah diserahkan ke keluarga yang diwakili paman korban. Mereka sudah menerima kejadian tersebut sehingga menolak jenazah diautopsi. Itu dituangkan dalam surat pernyataan,†kata AKP Sodikun. (R-10)