SRAGEN, KRJOGJA.com - Sejumlah proyek perbaikan jalan di Kabupaten Sragen yang dananya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai total Rp 21,9 Miliar terancam batal dilaksanakan. Hal ini dikarenakan sampai bulan Juni lalu, serapan anggaran DAK kurang dari 30 persen.
Pengalaman tahun sebelumnya, serapan anggaran minim tersebut mengakibatkan bantuan DAK tidak akan ditransfer. Sehingga, beberapa proyek perbaikan jalan yang sudah diprogramkan oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat tidak akan bisa dilaksanakan.
Wakil Ketua DPRD Sragen, Bambang Widjo Purwanto Rabu (5/7/2017) mengatakan, ada beberapa titik proyek perbaikan jalan yang direncanakan akan dibangun tahun ini dengan dana dari DAK. Di antaranya perbaikan jalan Tanon-Bendo, Made-Jatisumo, Jatingaleh-Cengklik dan Kroyo-Mlokolegi.
Tapi, karena sampai bulan Juni lalu proyek tersebut belum juga dimulai, dikhawatirkan dana DAK untuk perbaikan jalan tidak akan cair. "Lha kalau dipaksakan dikerjakan, siapa yang akan membayar kalau DAKnya tidak cair. Ini sudah bulan Juli dan proses lelang saja masih belum kelar," ujarnya.
Menurut Bambang, pihak DPRD sebenarnya sudah memanggil Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (DPUPR) untuk mengingatkan hal ini. Tapi pihak DPUPR mengaku sudah mendapat kepastian dari Kementrian Pekerjaan Umum bahwa DAK tetap akan cair karena terjadi kendala saat proses lelang. "Tapi kami tidak percaya begitu saja dengan alasan DPUPR karena DAK yang mencairkan Kementrian Keuangan, buka Kementrian Pekerjaan Umum," jelasnya.
Bambang mengaku dalam waktu dekat akan konsultasi ke Kementrian Keuangan untuk memastikan apakah benar DAK tetap bisa cair meski terjadi keterlambatan pelaksanaan proyek. "Kami akan konsultasi bareng dengan DPUPR memastikan DAK tetap cair. Jangan sampai proyek tetap dikerjakan, tapi APBD nomboki karena DAK tidak cair," tandasnya.(Sam)
