SOLO, KRJOGJA.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mendeklarasikan Solo Menari setelah berjalan selama 11 tahun guna memperingati World Dance Day (WDD) yang jatuh pada 29 April. Bersamaan dengan deklarasi, digelar pula serangkaian pemanggungan aneka jenis tari melibatkan sekitar seribu penari dari sejumlah daerah di Indonesia di kawasan Koridor Ngarsopura dan Pamedan Pura Mangkunegaran.
Kepala Dinas Kebudayaan, Sis Ismiyati, Jumat (28/04/2017) mengungkapkan deklarasi Solo Menari, lebih sebagai penegasan atas event tahunan yang telah digelar sejak 11 tahun silam. Momentum WDD, pertama kali diperingati segenap civitas akademika Institut Seni Indonesia (ISI) Solo sejak tahun 2006 lalu dalam kemasan 24 Menari Non Stop, dan berlangsung secara rutin hingga saat ini.
Penangungjawab even Solo Menari, Bambang Suhendro, menambahkan, sejumlah agenda tari yang disuguhkan saat deklarasi Solo menari, diantaranya tari gambyong massal, 'solah bawa' yang melibatkan beberapa maestro tari, antara lain, Rusini, Wahyu Santoso Prabowo, Daryono, Samsuri, hari Genduk, dan lain-lain.Â
"Seluruh rangkaian deklarasi dipusatkan di Koridor Ngarsopura pada sabtu (29/4) pagi, sedangkan malam harinya pemanggungan dipusatkan di Pamedan Pura Mangkunegaran," jelasnya. (Hut)