SRAGEN,KRjogja.com - Partai politik (Parpol) di Kabupaten Sragen dinilai masih setengah hati mengusung dan mencalonkan kandidat legislator dari kaum perempuan. Hal itu yang memicu keterwakilan perempuan di legislatif masih jauh dari kuota 30 persen yang diamanatkan undang-undang (UU).
Hal itu terungkap dalam serasehan bertajuk Kartini Ngobrol Pintar Sragen Melek Pemilu (Ngopi Gen Melu) yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen, Senin (24/4/2017). Serasehan yang diikuti puluhan tokoh-tokoh perempuan Sragen dari berbagai latar belakang ini menghadirkan dua narasumber yakni komisioner KPU Sragen, Dyah Nur Widowati dan psikolog Dewi Novita Kurniawati.
"Selama ini kepedulian parpol terhadap calon perempuan masih lemah. Calon perempuan lebih banyak difungsikan sebagai pelengkap saja. Karenanya perlu mendorong teman-teman eks penyelenggara Pemilu dan tokoh-tokoh perempuan untuk lebih berani mendorong agar keterwakilan 30 persen bisa terpenuhi," ujar Dyah.
Menurut Dyah, selain kebijakan parpol yang masih setengah hati, rendahnya keterwakilan perempuan juga dipicu keengganan parpol menempatkan kader perempuan di struktur elit parpol. Kemudian budaya patriarki yang membuat rasa penolakan terhadap perempuan untuk memimpin kadang masih kuat.
Faktor lain adalah kurangnya modal yang dimiliki kandidat perempuan dibanding kandidat laki-laki. Dengan serasehan itu diharapkan member output agar ke depan kebijakan afirmasi terhadap kandidat perempuan bisa ditingkatkan tak hanya sekadar cita-cita UU saja. Saat ini dari 45 anggota DPRD Sragen, jumlah legislator perempuannya memang hanya empat orang atau 8,8 persen saja.
Sementara, Dewi Novita lebih memandang rendahnya keterwakilan perempuan di penyelenggara Pemilu maupun legislator lebih karena minimnya kesempatan yang diberikan kepada mereka. "Padahal perempuan yang potensial banyak. Tapi selama ini kesempatan yang diberikan lebih banyak untuk lelaki. Makanya mindset dan komitmen semua pihak perlu dirubah. Sehingga anggapan perempuan hanya konco wingking, hanya bisa urusi dapur, sumur kasur harus mulai dikikis," tandasnya.(Sam)