SOLO,KRJOGJA.com - Beban lalu lintas di sekitar pintu tol Solo - Kertosono (Soker) di kawasan Klodran, diperkirakan meningkat luar biasa ketika infrasrtruktur bebas hambatan itu mulai dioperasionalkan. Ini terjadi, akibat peningkatan jumlah kendaraan, sementara lebar jalan raya yang mengakses ke pintu tol Klodran, terutama yang masuk wilayah administratif Kabupaten Karanganyar, relatif sempit.
Kepala Dinas Perhubungan, Hari Prihatno, saat dihubungi wartawan, Minggu (23/4/2017), mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya bersama PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) sebagai operator tol Soker, akan melakukan kajian Analisis Mengenai Dampak Lalu Lintas (Amdalalin) di pintu tol Klodran, serta pintu perlintasan tol lainnya. Berdasar asumsi sementara, saat tol Soker diperasionalkan penuh, frekuensi kendaraan yang masuk ke Solo akan meningkat tajam, dan itu menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Secara administratif, jelas Hari, jalan raya di sekitar pintu tol Klodran memang masuk dalam wilayah Kabupaten Karanganyar, dengan kondisi lebar jalan hanya sekitar 6 meter. Jalan yang mengakses ke bandara Adi Soemarmo lewat jalur Utara itu, dinilai belum memenuhi syarat jika tol Soker mulai dioperasikan, sehingga perlu diperlebar. "Untuk jalan raya yang berada di wilayah Kota Solo, sudh diperlebar menjadi 8,8 meter," ujarnya sembari menyebut, karenanya, hasil kajian Amdalalin nanti akan diserahkan kepada daerah bersangkutan.
Di sisi lain, Direktur PT SJN, David Wijayatno, menjelaskan, kajian amdalalin, sedikitknya memrlukan waktu tiga bulan. Meski begitu, dia memastikan, jalan yang berada di mulut pintu tol diperlebar menjadi empat lajur, untuk mengantisipasi kemungkinan penumpukan kendaraan. Hanya saja, untuk pelabaran jalan di sekitar pintu tol yang berstatus jalan kota ataupun kabupaten, menjadi tanggung jawab masing-masing daerah.
Hasil kajian Amdalalin nanti seperti apa, tambah David, diserahkan kepada daerah agar dapat dijadikan acuan penataan ulang ruas jalan di sekitar pintu tol, seperti pelebaran serta rekayasa lalu lintas lain, agar tak terjadi kemacetan. Rencananya, pada musim mudik dan balik Lebaran nanti, tol Soker akan dibuka, meski dalam kategori darurat.
Rencananya, tol Soker yang dioperasikan pada musim mudik dan balik Lebaran meliputi ruas Kartasuro sampai Walikukun (Ngawi) atau sepanjang 65 kilometer, selama dua pekan meliputi satu minggu sebelum dan sesudah lebaran (H-6 dan H+6). Pada saat musim mudik, arus lalu lintas dibuka untuk kndaraan dari arah Barat, seangkan pada musim baik, khusus kendaraan dari arah Timur.(Hut)