SRAGEN, KRJOGJA.com - Sejumlah fraksi di DPRD Kabupaten Sragen menyoroti besarnya anggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) APBD Tahun 2016 yang mencapai Rp 206,8 miliar. Anggaran tidak terserap sebesar itu mendatangkan keprihatinan di tengah keluhan banyaknya infrastruktur jalan yang rusak.
Pertanyaan Silpa itu diketahui dari laporan pandangan umum Fraksi Terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran 2016 yang disampaikan dalam rapat paripurna DPRD Sragen, Senin (10/4). Dari enam fraksi yang ada, empat fraksi di antaranya yakni Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Fraksi Partai Golkar, Fraksi PDIP, Hingga Fraksi Amanat Demokrat Persatuan (ADP) mempertanyakan besaran Silpa yang dinilai terlalu besar.
Ketua Fraksi PKB, Faturrahman menyampaikan, fraksinya memang mempertanyakan Silpa karena angkanya mencapai ratusan miliar rupiah. Eksekutif diminta menjelaskan mengapa anggaran yang tersisa di APBD 2016 bisa mencapai angka sebesar itu. "Apakah karena perencanaan yang tidak sesuai dengan anggaran. Atau memang ada sebab lain mengingat Silpanya sangat besar," ujarnya.
Faturahman berharap, ke depan perencanaan penganggaran bisa lebih dimatangkan sehingga anggaran yang tidak terserap dalam wujud Silpa bisa ditekan seminimal mungkin. "Harus ada perencanaan matang sebelum membuat program, daripada anggaran tidak terserap," jelasnya
Sementara, Sekretaris Fraksi Golkar, Sri Pambudi menuturkan fraksinya juga menanyakan Silpa kegiatan yang tidak terserap. Dalam sejarah APBD Sragen, angka Silpa itu dinilai sangat besar. Jika memang ada kegiatan yang tak matang direncanakan sehingga tak bisa dilaksanakan, ia berharap ke depan hal itu tidak terulang. (Sam)