SOLO,KRJOGJA.com - Program ketuk pintu menjaring penderita Tuberkulosis (TB), dinilai cukup efektif. Setidaknya, dalam satu bulan terakhir, 10 orang diketahui positif mengidap TB, atau 10 persen dari populasi 100 orang yang diperiksa intensif pada kunjungan ke 240 warga. Program ketuk pintu dilakukan, menyusul tingkat kesadaran masyarakat memeriksakan diri ketika mengalami batuk lebih dari dua pekan, relatif masih rendah.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan, Dinas Kesehatan Kota (DKK), Efi Pertiwi, kepada wartawan terkait Peringatan Hari TB se-Dunia, di Balaikota, Sabtu (25/3/2017), menambahkan, program ketuk pintu dilakukan setiap hari Jumat dengan mengunjungi dari rumah ke rumah. Lewat program ini, diharapkan sekitar 70 persen dari populasipenderita TB yang selama ini belum terdeteksi, dapat ditangani secara serius.
Penyakit TB, menurutnya, dapat disembuhkan secara total, melalui pengobatan tanpa putus selama minimal enam bulan secara terus menerus. "Proses pengobatan tidak boleh terhenti, sebab jika terhenti harus dilakukan pengobatan dari awal lagi, dan memerlukan waktu lebih lama," ujarnya, sembari menyebut, biasanya penderita menghentikan proses pengobatan, karena merasakan kondisi tubuh sudah baik. Padahal, tambahnya, seorang penderita TB dinyatakan sebuh atas keputusan dokter, bukan inisiatif pasien itu sendiri yang sekadar merasakan kondisi tubuh sudah membaik.
Di sisi lain, Kepala Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM), Riskiyana Putra menyatakan, potensi resiko penularan TB di Solo cukup besar, sebab tingkat kepadatan serta mobilitas penduduk, sangat tinggi. Dalam kurun waktu satu tahun, satu orang penderita TB, dapat menularkan sekitar 10 hingga 15 orang lewat interaksi kehidupan sehari-hari. "ini menjadi masalah tersendiri, sehingga penanganan penyakit TB tidak sebatas pada penderita itu sendiri, tetapi juga warga sekitar," ujarnya.
Mengutip data mutakhir, Riskiyana menyebut, penderita TB di Indonesia dipetakan sejumlah 1 juta orang, 324 ribu diiantaranya telah tertangani, sedangkan selebihnya atau sekitar 68 persen belum terdeteksi. Selain itu, penderita TB, pada umumnya datang ke layanan kesehatan, ketika kondisi penyakit terlanjur parah. Dia menyarankan, warga yang mengalami batuk lebih dari sepekan tak juga sembuh, segera berobat agar dapat tertangani sejak dini.(Hut)