KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Manajemen RSUD Karanganyar menyiapkan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rp 10 miliar untuk menunjang pengembangan fasilitasnya. Sasarannya pada penataan lingkungan rumah sakit.
Direktur RSUD Karanganyar G Maryadi mengungkapkan, dana BLUD tersebut murni swadaya perusahaannya tanpa porsi bantuan keuangan. “Awal 2017 ini, dana Rp 10 miliar dari BLUD diperuntukkan penunjang RSUD. Meliputi perkerasan jalan kompleks rumah sakit dan pengaspalan. Juga penunjang lain,†kata di Karanganyar, Kamis (16/03/2017).
Dana itu bersifat penunjang karena hanya mengkaver kebutuhan di luar pembangunan gedung kantor, rawat inap dan pengadaan peralatan kesehatan. Saat ini, gedung rawat inap 3 RSUD sudah dibangun bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 70 miliar pada 2016. Dari semula 175 bed, kini menjadi 322 bed dengan 57 unit diantaranya kelas VIP dan VVIP.
“Kami mengajukan dana ke pemerintah pusat mencapai Rp 97 miliar untuk pengembangan poliklinik rawat jalan, hemodialisa, fisioterapi dan perkantoran. Termasuk di dalamnya kebutuhan fasilitas PICU (pediatric intensive care unit dan NICU (intensive care unit) senilai Rp 19 miliar. Semoga bisa terpenuhi pada 2018 nanti,†katanya.
Meski fasilitasnya jauh lebih sempurna, namun Maryadi memastikan jumlah tenaga kerja stagnan. Ia merasa belum waktunya menambah pegawai. “Masih mengoptimalkan tenaga lama. Paling beban perawat meningkat dari semula bertanggung jawab pada 15-24 bed sekarang jadi 30-35 bed,†katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Cucuk Heru Kusumo mengatakan pembangunan fasilitas kesehatan pertama atau puskesmas dikerjakan secara bertahap. Saat ini tengah dirancang rehab total puskesmas Colomadu.
“Meski dilaksanakan bertahap, semoga bisa selesai sampai 21 puskesmas. Pemkab memiliki prototipe gedung puskesmas yang sudah direalisasikan di empat kecamatan,†katanya. (R-10)