SRAGEN (KRjogja.com) - Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati berkesempatan menyampaikan paparan tentang salah satu invovasi Pemkab Sragen yakni Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) pada perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di Ambon, Kamis (9/2/2017). Paparan disampaikan berbarengan dengan inovasi dari daerah lain yakni Kabupaten Bojonegoro, Kota Surabaya dan Kota Bandung.
Pada kesempatan langka tersebut, Yuni memaparkan mengenai sejarah berdirinya UPTPK yang telah menjadi rujukan nasional serta perkembangannya sampai sekarang. "Tentunya ini adalah kehormatan bagi Sragen karena terpilih sebagai salah satu daerah yang dinilai inovatif pada puncak perayaan HPN," ujarnya
Selama hampir satu jam, Yuni memaparkan inovasi penanganan kemiskinan secara terpadu. Di hadapan ratusan pimpinan daerah dan pejabat se-Indonesia, ia menggambarkan bagaimana penanganan terhadap orang miskin dengan problem sakit, kesulitan biaya sekolah, rumahnya tak layak huni, yang sebelumnya tercecer ke dinas-dinas, sekarang terintegrasi melalui satu wadah, UPTPK.
"Dengan layanan terintegrasi, UPTPK menjadi one stop service pelayanan kemiskinan. Database kemiskinan di UPTPK juga sudah dibuat single data base dengan validasi dan verifikasi yang mendasarkan 14 kriteria yang validitasnya lebih terjaga," papar Yuni.
Yuni juga memaparkan bahwa pelayanan UPTPK sudah ditopang sistem informasi manajemen dan jaringan internet yang terkoneksi di semua Satker, kecamatan hingga kelurahan. Juga dipaparkan sebelum keberadaan UPTPK, banyak warga miskin yang tidak terkover dalam Jamkesda. Setelah ada UPTPK, lebih banyak yang masuk Jamkesda.
Di akhir paparan, ia menyampaikan angka kemiskinan Sragen juga terus menurun setelah ada UPTPK. JIka pada 2011 angka kemiskinan Sragen menyentuh 17,95 persen, pada akhir 2015, angka kemiskinan Sragen turun signifikan di angka 14,86. Tak lupa ia sampaikan keberadaan UPTPK yang meraih penghargaan 33 Inovasi terbaik Pelayanan Publik 2014 dari Kemenpan-RB serta penghargaan juara ke-2 Public Service Awards dari PBB di 2015.
Inovasi lainnya adanya pelayanan terpadu perizinan satu atap, E-Goverment, pelayanan kependudukan dengan sistem Sedina Mesti Dadi (Semedi), hingga layanan administrasi kependudukan terpadu di kelurahan. (Sam)