SRAGEN (KRjogja.com) - Sebanyak 30 pedagang Pasar Masaran Sragen kembali menggeruduk kantor DPRD setempat, Kamis (9/2/2017). Mereka wadul meminta dikembalikan ke posisi berjualan semula sebelum pasar direvitalisasi dan menolak opsi yang ditawarkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen.
Kedatangan para pedagang didampingi sejumlah pegiat Forum Masyarakat Sragen (Formas) dan ditemui Ketua DPRD Sragen Bambang Samekto dan Wakil Ketua DPRD Hariyanto. Kepala Disperindag Sragen, Untung Sugihartono yang juga hadir menjelaskan, lokasi los darurat di tengah tidak berubah luasannya, yakni 1,5 meter x 2 meter. Sementara luas los inpres berkurang dari 2,4 meter x 2 meter menjadi 2 meter x 2 meter.
Para pedagang yang belum terima itu, kata dia, adalah para pedagang yang menempati los tengah. "Saya sudah memberi tiga alternatif solusi atas tuntutan pedagang. Pertama, tetap menempati los yang sudah diberikan dan ditata Disperindag dengan pertimbangan sirkulasi pembeli bisa merata ke semua pedagang. Kedua, kami menawarkan adanya los kosong di beberapa lokasi. Dari hasil pendataan pedagang ada 481 pedagang ternyata jumlah losnya mencapai 492 los sehingga yang kosong itu bisa ditempati," ujar Untung.
Untung menyampaikan alternatif ketiga berupa tawaran menempati los berukuran 1 meter x 1,5 meter yang menempel di kios. Dia menjelaskan alternatif ketiga itu berada di luar konstruksi bangunan. "Tiga alternatif itu ternyata belum bisa diterima pedagang," jelasnya.
Koordinator pedagang Pasar Masaran, Aminudin, tidak menanggapi tawaran Kepala Disperindag Sragen. Ia justru menyampaikan keinginan 30 pedagang yang merasa diperlakukan tidak adil dan sering kali ditekan pihak pengelola agar mau ditata. "Tuntutan kami gampang, hanya ingin dikembalikan ke lokasi semula sebelum pasar dibangun. Hanya itu, kalau persoalan tata letak beda tidak masalah tetapi penempatannya seperti dalam denah pasar lama," ujar Aminudin. (Sam)