IM/WGM Irena Kharisma Sukandar Siap Cetak Sejarah

Photo Author
- Rabu, 1 Februari 2017 | 10:35 WIB

KARANGANYAR (KRjogja.com) - Penyediaan tempat berjualan representatif pedagang Pasar Nglano dan Pasar Matesih berdampak positif bagi keuangan daerah. Diprediksi, perolehan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi pasar meningkat secara signifikan. 

"Selama ini target retribusinya tercapai di Pasar Nglano meski hanya Rp 9,8 juta per tahun. Itu dari karcis harian pedagang di kios dan los. Dihitungnya sesuai aturan perda yang tergantung ukuran tempat jualan,” kata Lurah Pasar Nglano, Suwandi, Kamis (02/02/2017). 

Di Pasar Nglano sebelum direvitalisasi, penarikan retribusi didasari pedagang aktif berjualan. Padahal tidak sedikit kios dan los tutup karena berbagai sebab. Petugas penarik retribusi harus jeli menarik kontribusi pedagang-pedagang oprokan yang membuka lapak dadakan agar mencapai target. Di atas kertas, jumlah pedagang bersurat hak penempatan (SHP) mencapai ratusan orang namun faktanya tidak sampai separuh aktif berjualan. 

Suwandi optimistis kios dan los dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Terlebih, pedagang dan pembeli bakal lebih kerasan beraktivitas di pasar hasil revitalisasi dibanding sebelumnya di pasar lama.  (R-10)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X