SRAGEN (KRjogja.com) - Sejumlah kandang komunal di Kabupaten Sragen masih belum bisa dimanfaatkan secara maksimal dan beberapa di antaranya mangkrak. Padahal potensi peternakan di Sragen terbilang sangat besar.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen, Aris Wardono Rabu (18/1/2017) mengatakan, pihaknya akan membuat program yang disesuaikan dengan permasalahan kandang. Salah satunya dengan cara memaksimalkan keberadaan kelompok ternak. Selain itu siap menjalin kerjasama dengan Kementerian Riset dan Dikti untuk mengoptimalkan potensi tersebut.
Menurut Aris, belum optimalnya pemanfaatan potensi ternak itu akan dipelajari satu persatu untuk ditemukan solusinya. Termasuk kondisi beberapa kandang komunal bantuan pemerintah yang mangkrak, siap diaktifkan lagi. Pemkab kini mulai membangun program pemeliharaan sapi perah dan baru dua tahun ini diaktifkan. "Untuk detail anggaran dan sebagainya masih kami pelajari, ini baru orientasi," ujarnya.
Sementara Kus Widodo salah satu peternak asal Sumberlawang Sragen menyampaikan di desanya justru kandang milik perseorangan kondisinya lebih besar. Sedangkan kandang komunal yang dikelola bersama para peternak justru jauh lebih kecil. "Kalau kandang komunal itu dipakai kelompok, tapi biasanya peternak besar yang punya sapi lebih banyak memakai kandang sendiri yang lebih besar," tandasnya.
Wakil bupati (Wabup) Dedy Endriyatno menegaskan, pihaknya melihat potensi kandang komunal di Sragen sangat besar. Pemkab Sragen akan mengembangkan kembali kandang komunal tesebut. Tentunya dengan meninjau anggaran yang ada. "Potensinya besar, kalau bisa dikembangkan kenapa tidak?" ungkapnya.
Dedy menyampaikan, dengan fasilitas yang ada, kandang komunal ini tidak hanya untuk peternakan saja. Namun juga berpotensi menjadi media edukasi. Warga dapat belajar tentang peternakan dan semua permasalahannya di kandang komunal tersebut. (Sam)