BOYOLALI (KRjogja.com) - Saat ini, pembebasan lahan tol Solo - Kertosono (Soker) dan tol Solo - Semarang di wilayah Boyolali sudah mencapai 98,3 persen, dari lahan yang mesti dibebaskan seluas 243 hektare.
Panitia Pengadaan Tanah yang sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Boyolali, Wartomo, beberapa waktu lalu menjelask‎an, Boyolali menjadi titik pertemuan dua ruas tol, yakni Tol Soker dan Solo - Semarang, dengan titik pertemuan di Desa Denggungan, Kecamatan Banyudono.
Untuk Tol Soker, total luas lahan yang mesti dibebaskan seluas 116 hektare yang terbagi dalam 2.160 bidang tanah yang tersebar di wilayah Kecamatan Banyudono dan Ngemplak.
"Realisasi pembebasan lahan tol sudah mencapai 2.145‎ bidang tanah. Sebagian besar lahan yang belum dibebaskan adalah lahan wakaf dan kas desa," terangnya.
Sementara untuk Tol Solo - Semarang, lahan yang mesti dibebaskan seluas 127 hektare yang terbagi dalam 1.753 bidang lahan. Sementara yang sudah dibebaskan mencapai ‎1.733 bidang lahan. Lahan untuk Tol Solo - Semarang ini berada di wilayah Kecamatan Banyudono, Teras, Mojosongo, Boyolali Kota, dan Kecamatan Ampel.
"Saat ini kami juga masih memproses penerbitan sertifikat tanah yang lahannya terpecah karena terimbas proyek tol,"
Sebelumnya, staf PPK Lahan Tol, Omaruzzaman menerangkan, saat ini ada 68 bidang tanah untuk proyek tol yang proses pembebasan lahannya mesti melalui konsinyasi atau penitipan uang ganti rugi di Pengadilan Negeri. Hal itu karena pemilik tanah belum menyepakati besaran ganti rugi yang ditawarkan pemerintah. Proses konsinyasi tersebut didasarkan pada Perpres Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. (R-11)
