SOLO (KRjogja.com) - Rumah deret Ketelan, dijadikan model penataan kawasan bantaran sungai dengan mengintegrasikan berbagai kebutuhan, mulai dari penyediaan rumah layak huni, aktivitas ekonomi penghuni, hingga penataan sungai itu sendiri. Hingga saat ini, tiga unit rumah deret di bantaran Kali Pepe yang membelah jantung kota Solo, sudah terbangun, dan akan dikembangkan ke lokasi lain mulai tahun anhggaran 2017 ini.
Menjawab wartawan di sela meresmikan rumah deret Ketelan, Jumat (13/1/2017), Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo menyebutkan, rumah deret Ketelan ini terbilang istimewa, bukan saja berlokasi di tengah kota, teoatnya di belakang Pura Mangkunegaran, tetapi juga berfungsi ganda. Bangunan yang berdiri tiga lantai tersebut, lantai bawah dipergunakan untuk kegiatan ekonomi menyerupai toko, sedangkan lantai dua dan tiga dimanfaatkan untuk hunian.
Di sisi lain, kawasan bantaran berjarak tiga meter dari bibir sungai, terbebas dari bangunan apapun, dan didesain menjadi taman dilengkapi pedestrian dan kursi santai. "Sebagai hunian saya pikir cukup ideal, selain pula keterbatasan lahan tersiasati dengan model bangunan vertikal," ujarnya sembari menyebutkan, karenanya, layak dikembangkan ke wilayah lain.
Meski begitu, pengembangan model rumah deret di bantaran sungai, menurutnya, mempertimbangkan ketersediaan lahan di lokasi bersangkutan. Artinya, lahan bantaran yang saat ini menjadi hunian warga, memungkinkan dibangun hunian baru secara vertikal, dan masih menyisakan areal selebar 3 meter dari bibir sungai untuk ruang terbuka, sekaligus penataan kawasan sungai. Rencananya, tahun ini, rumah deret serupa di bangun lagi di bantaran Kali Pepe kawasan kampung Ketelan dan Mangkubumen, menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). (Hut)
