SOLO (KRjogja.com) - Inflasi di Solo pada 2016 tercatat 2,15 persen atau terendah jika dibandingkan dengan kota lain di Jawa Tengah. Dalam catatan angka itu juga terendah dalam lima tahun terakhir.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Bandoe Widiarto mengungkapkan, pada 2015 inflasi di kota Solo tercatat 2,56 persen, kemudian 2014 tercatat 8 persen. Dengan inflasi di atas diharapkan mampu mengembangkan perekonomian yang lebih baik dan berkualitas.
"Itu patut kita syukuri. Selain terendah di Jawa Tengah inflasi itu juga lebih rendah dibandingkan angka nasional," jelasnya di Solo, Jumat (06/01/2017).
Meski perlu dicermati bahwa pada 2017 terjadi kenaikan tarif listrik dan BBM yang dua hal itu tidak terjadi di 2016. Dalam kesempatan itu Bandoe menguraikan capaian pertumbuhan ekonomi kota Solo 5,1-5,5 persen. Pertumbuhan di Solo Raya mengalami stabil 5,6 persen.
Perkembangan industri sedikit lebih baik dari nasional. Dana pihak ketiga pada 2016 bisa tumbuh 9,94 persen. Jika dibandingkan tahun sebelumnya memang mengalami penurunan karena pada tahun sebelumnya tumbuh 17 persen. Kredit juga demikian tumbuh 9,21 persen. Jadi ada pertumbuhan, tapi melambat. (Qom)