SOLO (KRjogja.com)-Wartawan senior Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Kastoyo Warto Nagoro (72) tutup usia , jenazah akan dimakamkan di pemakaman umum Banaran, Grogol, Sukoharjo berangkat dari rumah duka Karangturi RT 4 RW 7 Kelurahan Pajang , Laweyan, SoloKamis (5/1/2017).Â
Pria kelahiran 19 September 1944 itu, meninggalkan seorang istri, Sri Inhastuti dan tiga orang anak, Â Hartiningsih, Tandur Rimoro dan Ninggar Paneni. Kastoyo menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Dr Moewardi Solo, Rabu (04/01/2016).Â
"Kesehatan bapak terus menurun hingga menghembuskan nafas terakhir paska operasi usus besar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi Rabu (04/01/2016) petang,â€ujar putri Kastoyo Ramelan , Hartiningsih yang kini meneruskan profesi ayahnya sebagai penulis dan wartawati.
Meninggalnya KRT Warto Nagoro juga mengejutkan kalangan kraton Kasunanan Surakarta. “Kanjeng Warto Nagoro banyak memberi masukan kepada sentana kraton Surakarta selain beliau menulis tentang budaya Jawa bersumberkan Kraton Kasunanan Surakarta. Dulu Raja Pakoe Boewono XII saat masih hidup sering berdiskusi dengan Mas Kastoyo,â€ujar Kanjeng Pangeran (KP) Satrio Nagoro putra menantu PB XII.
Selain dikenal sebagai  wartawan di sejumlah media nasional seperti Tempo dan Gatra, Kastoyo  aktif menjadi Dewan Penasehat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta, juga menjadi Penasehat Dewan Kesenian Surakarta (DKS). selain  itu, juga  rajin menulis berbagai buku. Diantaranya “Bangsawan Zaman Modern†dan “Jokowi Beragama dalam Tindakanâ€. (Hwa).