Sampah Menggunung di Kawasan Wisata Lereng Lawu

Photo Author
- Senin, 2 Januari 2017 | 14:04 WIB

KARANGANYAR (KRjogja.com) - Produksi sampah di kawasan wisata lereng Gunung Lawu meningkat drastis seiring membeludaknya kunjungan di momentum pergantian tahun. Pengangkutannya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Jumantono terpaksa tanpa jeda meski di hari libur.

“Seperti di Tawangmangu. Kami mengangkut reguler dua truk per hari, namun di momentum pergantian tahun ini menjadi 3,5 truk per hari. Peningkatannya lebih dari 50 persen,” kata Heru Purwoto, Kabid Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karanganyar kepada KRjogja.com, Senin (2/1/2016).

Sampah-sampah di Tawangmangu diambil petugasnya dari tempat pembuangan sementara (TPS) Pasar Tawangmangu. Adapun sampah itu dikumpulkan dari desa-desa wisata wilayah lereng Lawu, yang didominasi kemasan makanan instan dan materi organik. Dalam hal ini, pengelola tempat wisata, rumah makan dan penginapan bersedia memungut sampah dan mengumpulkannya ke TPS.

Kenaikan volume sampah ini dirasakan setelah natal 2016 hingga 1 Januari 2017. Jika dihitung, kenaikannya mencapai 12 meter kubik perhari. Ia tak menampik hal itu dipicu puncak geliat pariwisata dan kuliner di Tawangmangu.

“Untung saja truk-truk sampah tidak sampai terjebak macet di jalur wisata. Dan lagi, hari libur kemarin dan cuti bersama tetap mengangkut sampah dengan sistem shift. Kalau tidak, entah bagaimana mengatasi sampah yang luar biasa banyaknya. Kami juga terbantu dengan swadaya sampah dari masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu total volume sampah selama empat hari, 29 Desember 2016 sampai 1 Januari 2017, mencapai 140 ton atau bertambah 20 ton dari produksi sampah harian. Selain dari wilayah Karanganyar sendiri, sampah itu juga dipungut di sepanjang Jalan Lawu yang masuk Kabupaten Sukoharjo, tepatnya di Mojolaban.

“Apa tega kita biarkan ada sampah di situ. Padahal itu juga wajahnya Kabupaten Karanganyar karena sampahnya di Jalan Lawu meski sebagian masuk Mojolaban (Sukoharjo). Sempat ditegur bupati juga karena sampah ini tidak boleh bermalam lebih lama di TPS,” jelasnya.

Terkait sampah di tempat wisata, mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Tarsa memastikannya ditangani tepat oleh pengusaha setempat. Termasuk pengaturan parkir dan keamanan selama momentum puncak kunjungan wisata. (R-10)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X