WONOGIRI (KRjogja.com) - Suasana haru dan khidmat mewarnai prosesi boyongan serta doa bersama di pemukinan eksodan asal Aceh di Desa Sirnoboyo Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, Kamis (29/12/2016) siang. Sebanyak 15 kepala keluarga (KK) atau 50 jiwa 'slup-slupan' mulai menempati rumah baru mereka hasil bantuan Bank BRI melalui program Teras Rumahku.
Kepindahan 50 jiwa eksodan Aceh dari penampungan sementara sejak 2001 lalu ke lokasi baru yang berjarak sekitar 100 meter tersebut diprakarsai Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Kabupaten Wonogiri. Ketua LKKS, H Sutopo Broto, memimpin langsung doa syukur menyusul diterimanya bantuan 15 rumah permanen total senilai Rp 462,2 juta lebih itu.
"Kami betul-betul haru namun ikut merasa bahagia melihat para keluarga pengungsi nampak ceria dan gembira menempati rumah baru mereka," kata Suropo Broto yang juga Ketua FKUB atau Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Wonogiri.
Kepala Desa (Kades) Sirnonoyo Tohirin maupun Camat Giriwoyo Sariman SSos pada acara tersebut mengatakan, boyongan para eksodan Aceh di wilyahnya ini sebagai tindak lanjut peresmian 15 rumah (satu diantaranya mushola) bantuan Bank BRI oleh Ketua TP PKK Wonogiri drh Verawaty Joko Sutopo bersama Wakil Pimpinan Wilayah (Wapimwil) Bank BRI Yogyakarta Trie Wahyu Herlina, 20 Desember lalu.
"Mewakili 15 KK eksodan Aceh yang kini sudah menjadi warga desa kami dan hidup rukun dan damai kami menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Bupati Wonogiri maupun pimpinan Bank BRI pusat sampai cabang," tutur Camat Sariman.
Ketua LKKS Wonogiri yang didampingi sejumlah pengurusnya menyebutkan, ide menggelar proses 'boyongan' massal diteruskan dengan tasyakuran ini sebagai refleksi bersyukur kepada Sang Pencipta. "Dengan kita bersyukur ini karena mereka (eksodan) merasakan hidup lebih nyaman dan sejahtera sehingga secara swadaya menggelar doa dan 'boyongan' rame-ranme," papar Sutopo Broto.
Selain itu, imbuh mantan Kasatlantas Polres Wonogiri ini, masih ada sekitar 27 KK eksodan Aceh yang berada di Desa Watuagung (Baturetno) dan Selomarto (Giriwoyo) belum direlokasi diharapkan juga segera disentuh BRI melalui dana CSR. Soalnya, puluhan keluarga eksodan di dua desa tersebut saat ini sudah memiliki tanah yang mereka beli secara swadaya. (Dsh)