SOLO (KRjogja.com) - Potensi pasar ibadah umroh Jawa Tengah dan DI Yogyakarta siap digarap PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Solo secara maksimal, menyusul  per 1 Desember Garuda Solo-Jeddah via Banda Aceh sudah ditetapkan sebagai penerbangan reguler. Penerbangan ini semakin ebih nyaman karena per 22 Desember proses imigrasi sudah dilakukan di bandara Adisumarmo Solo.
"Sebelumnya proses imigrasi di Banda Aceh, jadi jamaah harus turun. Per 22 Desember proses Custom, Immigration dan Quarantine (CIQ) sudah dilakukan di bandara Adisumarmo. Jamaah lebih nyaman, cukup menunggu di dalam pesawat," jelas Aryo Wijoseno, general manajer PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Solo kepada wartawan, Jumat (23/12/2016).
Proses imigrasi di Adisumarmo tentu menjadi nilai lebih untuk menarik pasar ibadah umroh. Ini akan dimanfaatkan untuk menarik pasar. Karena sekarang lebih 80 persen pasar Jawa Tengah dan DIY masih tersedot di Jakarta. "Kami ingin mereka umroh melalui  Solo. Kami sudah mengkontak kantor Garuda Semarang dan Yogyakarta untuk bekerjasama dengan biro umroh.'
Begitu proses imigrasi jamaah umroh dilakukan di badara Adisumarmo ada peningkatan. Pada keberangkatan umroh 22 Desember seluruh seat yang berjumlah 326 terisi. "Kami ingin ke depan trendnya terus meningkat. Dan 2017 akan menjadi tahun umroh bagi Jateng DiY. Berikutnya kami ingin bisa membuka jalur penerbangan baru Solo-Madinah."
Sekarang ini, lanjut Aryo, sudah banyak permintaan penambahan Solo-Madinah. Dan idealnya memang begitu sehingga bisa saling mengisi. Dalam dua semester ke depan program Solo-Jeddah sudah tersosialisasi secara baik sehingga menguatkan untuk bisa merealisir pembukaan Solo-Madinah. "Kami optimis bisa karena embarkasi Soki tercatat terbesar jumlah jamaah hajinya yang mencapai 74 kloter." (Qom)