SRAGEN (KRjogja.com) - Kejaksaan Negeri (Kejari) Sragen berhasil menyelamatkan uang negara dari perkara korupsi sebesar Rp 2,2 miliar. Uang pengganti diperoleh dari lima kasus korupsi yang ditangani sepanjang tahun 2016.
Kajari Sragen, Herrus Batubara usai aksi simpatik bagi-bagi stiker, bunga dan kaos dalam rangka peringatan hari anti korupsi sedunia, Jumat (9/12/2016) mengatakan, dari lima kasus korupsi yang ditangani tersebut, semuanya sudah incraht. Selain itu, penyidik Kejari Sragen juga masih melakukan penyelidikan kasus dugaan penyimpangan setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor tambang galian c.
Kasus galian c tersebut, jelasnya, masih dalam tahap permintaan keterangan para saksi. Sejauh ini, penyidik masih kesulitan mendapatkan data terkait volume tanah uruk yang dikeruk oleh para rekanan. "Kami masih berusaha untuk menangani kasus ini. Setidaknya setelah kasus ini ditangani, setoran PAD dari sektor galian c melonjak dari Rp 450 juta menjadi Rp 2 miliar lebih," tuturnya.
Menurut Herrus, pihaknya juga masih menyisakan satu kasus korupsi yang masih proses penyidikan, yakni penjualan tanah kas Desa Gringging, Kecamatan Sambungmacan Sragen. "Khusus untuk kasus tanah kas desa Gringging, kami tinggal menunggu rekomendasi dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) untuk mengetahui nominal kerugian negara. Setelah itu didapat, bisa masuk ke tahap penuntutan," jelasnya.
Herrus meminta dukungan seluruh warga Sragen untuk meningkatkan kinerja aparat kejaksaan dalam pemberantasan korupsi. Jika memiliki data terkait dugaan penyimpangan, diharapkan masyarakat bisa melaporkan ke Kejari. "Kalau untuk zero korupsi mungkin mustahil. Setidaknya kami bisa menekan angka korupsi di Sragen. Itu harapannya di peringatan hari antikorupsi tahun ini," tandasnya. (Sam)
