SOLO (KRjogja.com) - Proses seleksi calon pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) melalui mekanisme lelang jabatan, berlangsung ketat. Selain 12 dari 35 peserta lelang jabatan dinyatakan gugur karena tidak lolos seleksi kompetensi, Panitia Seleksi (Pansel) menelisik rekam jejak peserta dengan melakukan home visit masing-masing peserta.
Ketua Pansel, Anwar Hamdani, menjawab wartawan, di Balaikota, Senin (5/12), mengungkapkan, rekam jejak peserta lelang jabatan, tak sebatas pada dokumen-dokumen tertulis, tetapi juga mewawancarai pihak-pihak yang dinilai mengetahui sepak terjang dan kinerja mereka. Nara sumber wawancara rekam jejak peserta, pada umumnya berasal dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Solo. Sedangkan untuk memperoleh gambaran lebih lengkap, hasil penelusuran dokumen dan wawancara dengan nara sumber, diperkuat dengan home visit secara rahasia.
Bisa saja saat home visit nanti, Pansel juga mewawancarai tetangga untuk mengetahui keseharian calon peserta, termasuk dalam kehidupan sosial di masyarakatnya. Ini penting, ujarnya, sebab seorang pejabat pemerintahan, tidak cukup hanya mampu bekerja dengan baik pada unit kerja masing-masing, tetapi juga kehidupan sosial di masyarakatnya. "Penelusuran rekam jejak dan home visit
merupakan tahap terakhir proses seleksi, dan menjadi penentu kelulusan," ujarnya sembari menyebut, sebelumnya mereka sudah dinyatakan lolos uji kompetensi.
Sebagaimana dikhabarkan, Pemkot Solo melelang enam pos jabatan dengan melibatkan Pansel independen yang didominasi kalangan akademisi. Enam pos jabatan tersebut, masing-masing Dinas Kepemudaan dan Olahraga yang menyisakan 3 peserta, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana tinggal 5 peserta, Dinas Kebudayaan tersisa 3 peserta, Dinas Pemadam Kebakaran lolos 3 peserta, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan tercatat 4 peserta, serta Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian diikuti 3 peserta. (Hut)
