SOLO (KRjogja.com) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) merupakan area strategis dalam upaya kampanye damai di Indonesia, karena menjadi pusat berkumpulnya warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan mantan pelaku kekerasan yang menjalani masa pembinaan, termasuk WBP tindak pidana terorisme.
Dalam beberapa tahun mendatang, WBP terorisme bakal kembali ke masyarakat. Maka sangat penting mengupayakan agar mereka tidak kembali terjerat dalam lingkaran ajaran kekerasan atas nama agama.
Dalam konteks ini, peran petugas Lapas amat signifikan untuk membina WBP terorisme. Petugas Lapas menjadi ujung tombak pencegahan terorisme di sektor hilir penegakan hukum. Karena itu kapasitas petugas Lapas harus terus ditingkatkan.
Direktur AIDA (Aliansi Indonesia Damai) Hasibullah Satrawi dalam seminar Penanganan Terorisme di Lapas dan Pelatihan Petugas Pemasyarakatan wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di hotel Novotel, Solo , Senin (10/10/2016). Sejumlah narasumber diantaranya Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, I Wayan Kusmiantha Dusak. Nara sumber lainnya Peneliti Pusat Kajian Terorisme dan Konflik Sosial Universitas Indonesia Solahudin. (Hwa)