PWI Surakarta Gandeng BNPT

Photo Author
- Jumat, 7 Oktober 2016 | 19:49 WIB

SUKOHARJO (KRjogja.com) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta menggelar workshop media tentang isu kekerasan dan radikalisme di Syariah Hotel Solo, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, Jumat (07/10/2016). Kegiatan melibatkan PWI Pusat dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Ketua PWI Surakarta Anas Syahirul mengatakan, workshop sengaja digelar oleh pengurus baru PWI Surakarta dalam bagian memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada insan media. Seluruh wartawan dari berbagai media di wilayah Solo Raya ikut diundang dalam kegiatan tersebut. Puluhan wartawan hadir baik dari media televisi, radio, cetak, online.

PWI Surakarta memandang pemberian pemahaman dan pengetahuan kepada insan media sangat penting. Khususnya terhadap wartawan yang bertugas di lapangan karena sering menemukan kasus liputan berkaitan dengan isu kekerasan dan radikalisme.

Kota Solo sering kali menjadi tempat liputan strategis berkaitan dengan isu kekerasan dan radikalisme. Bahkan Kota Solo dalam beberapa tahun terakhir menjadi sasaran tindak terorisme. “Kami dari pengurus PWI Surakarta dan para insan pers di Solo Raya membuka diri untuk saling belajar. Workshop ini tidak lepas dari upaya PWI Surakarta untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada insane media,” ujar Anas.

Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris mengatakan, media memiliki fungsi sangat penting dan besar pengaruhnya. Seperti dicontohkan bentuk perekrutan pelaku radikal dilakukan dengan cara sederhana dari pintu ke pintu, persahabatan, persaudaraan. Namun sekarang model rekrutmen berubah dengan memanfaatkan kecangihan teknologi menggunakan media.

Sasongko Tedjo dari PWI Pusat mengatakan, urgensi dan keterlibatan media sangat vital dan menentukan dalam menangkal atau sebaliknya mendorong aksi kekerasan, radikalisme dan terorisme. Diperlukan pola jurnalistrik yang lebih dapat meredam aksi kekerasan, radikalisme dan terorisme dengan mempertimbangkan aspek etika, kepantasan dan sudut pandang yang positif. “Perlu diantisipasi perkembangan media online dan media sosial yang demikian pesat agar tidak menjadi kekuatan perusak di masyarakat,” ujarnya. (Mam/Hwa)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X