Antisipasi Virus Zika, DKK Buru Jentik

Photo Author
- Jumat, 2 September 2016 | 16:15 WIB

SOLO (KRjogja.com) - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mengintensifkan pemantauan jentik-jentik nyamuk di rumah-rumah warga dengan mengerahkan petugas pemantau, guna mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus zika. Dalam waktu bersamaan, tim pemberantasan sarang nyamuk juga digerakkan, disertai  pendampingan, monitoring, evaluasi, serta penyuluhan di masyarakat.

Virus zika yang belakangan heboh, jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK), Siti wahyuningsih, ditularkan melalui nyamuk 'aedes aegypti' sebagaimana Demam Berdarah Dengue (BDB) dan chikungunya. Ini menjadi ancaman serius, tambahnya, menjawab wartawan, di Balaikota, Jumat (2/9), karena sampai saat ini belum ditemukan serum atau vaksin pembunuh virus zika, sehingga satu-satunya langkah antisipasi dengan memberantas nyamuk aedes aegypti.

Meski begitu, Wahyuningsih menyebutkan, sepanjang warga membisakan diri hidup sehat, diantaranya melakukan tindakan 3 M (menguras, menutup dan mengubur) benda-benda yang sering menjadi media perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti, warga tak perlu merasa resah terhadap ancaman virus zika. Termasuk mereka yang kebetulan hendak bepergian ke luar negeri, terutama Singapura, sebaiknya mempersiapkan diri dengan pengetahuan soal zika, selain pula menjaga kondisi kesehatan agar tetap prima.

Sedangkan untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus zika dari luar negeri, dia menyebutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dengan otoritas Bandar Udara (Bandara) Adisoemarmo yang saat ini sudah menempatkan alat pemindai suhu tubuh. Jika sewaktu-waktu otoritas Bandara Adisoemarmo menemukan penumpang yang dicurigai terjangkit virus zika, akan dilakukan langkah lebih lanjut, hingga merujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi untuk memperoleh penanganan medis hingga tuntas.

Sejauh ini, pihaknya memang belum memperoleh laporan keterjangkitan virus zika di Solo, hanya saja semua perlu diwaspadai, sebab penyebaran virus terjadi melalui gigitan nyamuk 'aedes aegypti' sebagaimana DBD dan chikungunya. Terlebih, sebagian wilayah Kota Solo, hingga saat ini masih masuk dalam lingkaran rawan DBD. (Hut)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X