SOLO (KRjogja.com) - Penyelamatan pohon, tidak selalu harus dimaknai sebagai pelarangan penebangan pohon, sebab dalam kondisi tertentu, mesti dilakukan penebangan, semisal batang pohon telah rapuh karena dimakan usia. Karenanya, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengisyaratkan kepada aktivis pecinta pohon untuk menyamakan pemahaman terhadap upaya penyelamatan pohon, agar vegetasi yang berfungsi sebagai paru-paru kota ini justru tidak membuat celaka warganya.
Dalam beberapa bulan terakhir, jelas Walikota FX Hadi Rudyatmo, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo setidaknya harus mengganti biaya perbaikan delapan unit mobil yang rusak akibat tertimpa pohon tumbang saat hujan deras disertai angin kencang. Selain itu, tambahnya kepada wartawan, di sela peringatan hari Lingkungan Hidup se-Dunia, di Taman Balekambang, Jumat (22/7), Pemkot Solo juga memberikan santunan kepada sejumlah korban pohon tumbang, dengan besaran bervariasi sesuai kondisi masing-masing korban.
Pria yang akrab disapa Rudy ini mengapresiasi aktivitas komunitas pecinta pohon dalam upaya menciptakan kota Solo yang hijau, seperti halnya dilakukan Pemkot Solo selama ini. Dalam upaya menciptakan lingkungan kota yang hijau, menurutnya, memerlukan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, dan sejauh ini puluhan ribuan pohon sudah ditanam di berbagai lokasi. Setiap jengkal tanah yang memungkinkan untuk ditanami, mesti hijau dengan tetumbuhan.
Dalam kaitan peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, Rudy berharap peran serta masyarakat menciptakan lingkungan hijau semakin menguat, serta melebarkan aktivitas ke pemeliharaan sungai yang pada umumnya telah mendangkal. Dalam kaitan itu pula, Pemkot Solo memberikan bantuan peralatan kerja kepada kelompok-kelompok peduli kebersihan sungai, serta sumur resapan di lima wilayah kecamatan. (Hut)