KARANGANYAR (KRjogja.com) - Aparat Polres Karanganyar diminta tak ragu melumpuhkan pembuat onar dengan kekuatan dan perlengkapannya, sepanjang operasi Ramadniya Candi 2016. Aparat penegak hukum tak diperkenankan menoleransi pelaku tindak kriminal maupun pelanggar lalu lintas.
“Meski tetap mengusung misi kemanusiaan selama operasi itu, namun polisi berkomitmen tak memberi toleransi bagi pelanggar lalu lintas yang berkontribusi menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Opsi tilang pasti dijatuhkan. Selain itu, Perkap (Peraturan Kapolri) mengizinkan penggunaan armada dan menggunakan tindakan keras, tegas dan terukur. Jangan ragu-ragu melumpuhkan pelaku apabila membahayakan petugas,†katanya.
Dalam operasi tersebut, Polres menerjunkan 228 orang personelnya ke enam pos pengamanan (pospam), empat pos pelayanan (posyan), 14 rest area dan 1 pos terpadu. Titik-titik tersebut dibantu 130 orang personel Kodim 0727/Karanganyar dan Satpol PP. Dikatakannya, pendirian rest area di 14 lokasi tersebar di delapan mako Koramil dan enam Mapolsek di jalur alternatif dan utama mudik lebaran.
“Petugas dan posko siap melayani 24 jam dengan sistem jaga. Silakan mengakses layanan di sana,†katanya.
Sementara itu usai memimpin gelar pasukan Ramadniya Candi 2016, Kapolres memerintahkan timnya memusnahkan barang bukti perkara penyakit masyarakat (pekat) berupa 1.200 botol miras, 2.355 liter ciu dan 26.784 biji petasan. Barang bukti perkara berkekuatan hukum tetap itu dimusnahkan dengan cara digilas. Tak hanya itu. Hasil sitaan Satlantas berupa 237 batang knalpot itut dihancurkan.
“Ini untuk memberi efek jera bagi pelaku dan menunjukkan keseriusan aparat. Program tiada hari tanpa razia tetap menjadi unggulan kegiatan di wilayah Polres Karanganyar,†katanya. (M-8)
