KARANGANYAR (KRjogja.com) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta satuan kerja dari pemerintah pusat untuk menghentikan pengerjaan ruas tol Bawen-Salatiga dan Solo-Kertosono mulai H-10 lebaran. Sterilisasinya dari kegiatan proyek untuk mendukung pemanfaatan arus mudik dan balik lebaran di sebagian ruas jalan tol.
“Tol Bawen targetnya tidak sesuai harapan karena pembebasan lahan belum selesai. Tidak akan mengejar sampai lebaran. Tol Soker juga belum sepenuhnya jadi. Pokoknya H-10 tidak akan diteruskan daripada berisiko dengan keamanan kondisi jalan dan sebagainya,†ujar Ganjar kepada wartawan di sela meresmikan pembangunan Masjid Nurrohman, Kebakkramat, Karanganyar, Sabtu (18/06/2016) malam.
Sedianya, penyelesian jalur strategis penghubung antarkota dan provinsi itu diandalkan memperlancar arus mudik dan balik lebaran tahun ini. Sebagai gantinya, Ganjar menyarankan penggunaan jalan tembus, alternatif dan ruas jalan baru agar memecah kepadatan lalu lintas. Orang nomor satu di Pemprov Jawa Tengah ini juga membolehkan pemanfaatan ruas jalan tersebut meski belum terpasang fasilitas pendukung seperti rambu, marka dan penerangan jalan umum (PJU).
“Yang penting fisik jalan sudah jadi dulu. Kekurangannya akan dibantu rambu sementara, petugas lapangan akan menginformasikan ke masyarakat tentang rute alternatif yang bisa dipakai,†katanya.
Terkait penghentian sementara pengerjaan proyek mulai H-10, Ganjar berharap rekanan konstruksi jalan benar-benar memperhitungkan volume yang bisa diselesaikan hingga batas waktu tersebut. Hal ini perlu dipastikan sejak awal sebelum merilis ruas tol yang bisa dipakai untuk arus mudik dan balik ke pemerintah. Menjelang berakhirnya batas waktu, Ganjar menyarankan rekanan proyek menambah jumlah pekerja dan memberlakukan shift kerja tambahan. (M-8)