Krjogja.com - SRAGEN - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sragen mematok target perolehan suara hingga 80% untuk calon presiden (capres) Ganjar Pranowo pada Pilpres mendatang. Target tersebut dinilai realistis mengingat Sragen salah satu kandang banteng Soloraya.
Perolehan suara jagoan PDIP, Kusdinar Untung Yuni Sukowati pada Pilkada Sragen 2020 lalu juga mencapai 80%. Begitu juga pada Pilpres 2019 lalu, Joko Widodo (Jokowi) juga menang telak dengan perolehan suara 80% di Sragen.
Target itu terungkap saat PDIP Sragen memberangkatkan 675 kader untuk mengikuti Apel Akbar Deklarasi Pemenangan Ganjar Pranowo di Stadion Jatidiri, Semarang. Yuni, sapaan Bupati Sragen, didampingi Sekretaris DPC PDIP Sragen, Suparno, memberangkatkan rombongan 22 bus dari Sekretariat kantor DPC.
"Target pemenangan Pak Ganjar di Sragen 80% cukup realistis. Saya dulu juga dapat 80%. Pak Jokowi saat Pilpres 2019 juga 80%. Saat ini teman-teman rajin turun ke bawah, terutama para caleg. Dari hasil survei, tingkat ketersukaan terhadap PDIP di Sragen masih tertinggi,” jelas Yuni yang juga kader terbaik PDIP Sragen.
Kalau orang sudah suka, sambungnya, biasanya militan sehingga tinggal mengawal saja. Strategi kampanye PDIP sekarang, menurut Yuni, tinggal ke kelompok yang masih ragu-ragu mau memilih PDIP.
Yuni menambahkan popularitas Ganjar
Baca Juga: BPD DIY Terima Penghargaan Crown Tropy Kategori Excellent Financial Performance BankPranowo secara nasional perlu didorong. Ketersukaan kepada Ganjar Pranowo ada kecenderungan naik. “Hasil surveinya untuk Pak Ganjar juga semakin naik, termasuk di Sragen karena banyak yang kami kerjakan,” jelasnya.
Bendara DPC PDIP Sragen, Sugiyamto, menambahkan, pejabat struktural partai sudah berkeliling ke 20 kecamatan dengan menggelar pertemuan-pertemuan. “Di hampir semua kecamatan sudah memiliki ribuan kader. Misalnya di Sambirejo ada 3.000-an kader, di Tangen juga lebih dari 3.000-an kader dan seterusnya,” bebernya.
Ia menyebut tanggapan masyarakat terhadap pencapresan Ganjar juga positif. PDIP menempatkan komandan di setiap daerah pemilihan (dapil) untuk memenangkan Ganjar dan PDIP. Upaya yang dilakukan adalah dengan mendekati semua elemen masyarakat, mulai dari tenaga pendidikan, kalangan pertanian, pengusaha, mantan pegawai negeri sipil (PNS), mantan bayan, mantan lurah, dan lainnya. (Sam)