Meminta Hujan, Warga Boyolali Gelar Kenduri Udan Dawet

Photo Author
- Jumat, 29 September 2023 | 16:10 WIB
Suasana Kenduri Udan Dawet di Desa Banyuanyar, Ampel Boyolali. (Foto: Mulyawan)
Suasana Kenduri Udan Dawet di Desa Banyuanyar, Ampel Boyolali. (Foto: Mulyawan)

KRjogja.com - BOYOLALI - Ribuan warga Desa Banyuanyar, Ampel,Boyolali, Jawa Tengah menggelar tradisi kenduri udan dawet. Kenduri tersebut sebagai ritual meminta hujan, imbas dari kemarau panjang. Dengan ritual ini, berharap bisa lekas turun hujan sehingga dapat segera bercocok tanam.

Kepala Dusun (Kadus) 2 Desa Banyuanyar, Suyamto mengatakan tradisi kenduri udan sudah ada sejak jaman nenek moyang dulu. Dalam ritual kenduri udan dawet, warga membawa ambengan sama ingkung ayam dibawa ke sendang Menderejo. Semua warga berdoa bersama,memohon Tuhan Yang Maha Esa meminta hujan yang barokah untuk pertanian semua warga.

"Prosesi ritual udan dawet dilakukan dengan menyiramkan dawet ke sendang tersebut setelah didoakan," kata Suyamto, ditemui di sela acara, Jumat (29/9/2023).

Baca Juga: Perampokan Gagal, Penjaga Toko Emas 'Sriti' Kena Tusuk

Suyamto menjelaskan, tradisi kenduri udan dawet ini masih dilestarikan oleh warga. Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun sekali, yaitu pada hari Jumat Pon mongso kapat (bulan empat) dalam penanggalan Jawa.

"Mongso kapat biasanya musim kemarau. Lha saat ini mongso kapat, musim kemarau agak panjang. Ini pas sekali dalam rangka meminta atau memohon hujan di musim ini," jelasnya.

Tradisi ini diawali dengan kirab tumpeng dawet serta tumpang buah-buahan dan sayuran,kirab diikuti ratusan warga. Mereka mengenakan baju adat dan membawa ambengan berisi tumpeng, ingkung ayam dan lauk-pauk.Sesampainya di sendang, warga lalu duduk. Setelah diawali dengan pembacaan doa-doa, ritual dilanjutkan dengan menyiramkan dawet ke sendang.

Baca Juga: Robot-Robot Terbang UGM Rajai KRTI 2023

"Proses menyiramkan dawet ke sendang itu diikuti dengan pengucapan kalimat "udan buyut". Tujuannya agar segera turun hujan deras," kata dia.

Suyamto menambahkan, kemarau di Desa Banyuanyar saat ini lebih berdampak ke sektor pertanian dan peternakan. Mayoritas warganya ialah petani dan ternak sapi perah."Semoga dengan ritual ini segera turun hujan, kalau untuk peternakan sapi kan butuh air banyak juga," ungkapnya. (Mul)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X