Krjogja.com - SRAGEN - Sebanyak 7 calon petahana di tujuh desa unggul dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 2023 Kabupaten Sragen yang digelar Rabu (11/10/2023). Para calon petahana tersebut masih terlalu kuat dilawan calon pendatang baru.
Keunggulan tujuh petahana itu diketahui berdasarkan rekap hasil perhitungan suara di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, Kamis (12/11/2023). Hanya satu petahana yang kalah yakni Kades Ngrombo, Kecamatan Plupuh, yang tumbang oleh pendatang baru yang juga mantan politikus Sragen.
Tujuh petahana yang unggul tersebut yakni Kades Puro, Kecamatan Karangmalang; Kades Banyurip, Kecamatan Jenar; Kades Ngandul, Kecamatan Sumberlawang; Kades Girimargo, Kecamatan Miri; Kades Sunggingan, Kecamatan Miri; Kades Jetak, Kecamatan Sidoharjo; dan Kades Jambeyan, Kecamatan Sumberlawang.
Sementara dua desa yang tidak ada kades petahana yakni Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen dan Desa Doyong, Kecamatan Miri. Di Desa Ngrombo, petahana Eko Wahyu Mamad Arfianto kalah dari H Giyanto, yang juga mantan anggota DPRD Sragen.
Dari total 10 desa yang menggelar pilkades serentak, Desa Kedungupit Sragen kota yang cukup seru karena disinyalir banyak botoh yang bermain. Namun, Ketua Panitia Pilkades Kedungupit, Eko Hartadi, mengaku tidak tahu menahu adanya permainan botoh tersebut.
Dia menyebut pemungutan suara di Kedungupit dibagi atas lima tempat pemungutan suara (TPS), yakni TPS 1 Dalungan, TPS 2 Kedungupit, TPS 3 Palurejo, TPS 4 Tanjang, dan TPS 5 Prayunan. "Pemungutan suara dimulai pukul 07.30 WIB dan selesai pukul 14.00 WIB. Setelah perhitungan di TPS selesai maka dimasukan dalam kotak suara dan disegel kemudian dibawa ke balai desa untuk direkap hasilnya," ujarnya.
Hasil Pilkades Kedungupit berdasarkan real count, cakades Nur Suwanto mendapat 2.067 suara dan cakades Suryanto mendapat 2.115 suara. Selisih suaranya cukup tipis, yakni hanya 48 suara.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, bersama jajaran forkompimda sempat meninjau pelaksanaan pilkades di empat desa, yakni Jambeyan, Puro, Kedungupit, dan Jetak. Setelah meninjau keempat desa itu, Bupati juga memantau penghitungan suara di Command Center Sragen.
“Semua berjalan lancar dan tidak terjadi penumpukan pemilih di TPS. Bahkan di TPS yang hak pilihnya sampai 4.000-an pun bisa kondusif, apalagi yang hak pilihnya 1.000-an orang. Masing-masing sudah punya prediksi. Siapa pun yang terpilih nanti semoga amanah dan menjalankan tugas dengan baik,” harap Bupati.
Saat mengunjungi Jambeyan, Bupati mengatakan komitmen cakades di sana untuk tidak melakukan politik uang tetap jalan. Dia mengatakan pemilih yang datang ke TPS mendapatkan uang transportasi. “Masyarakat juga sepakat. Komitmen itu yang dijaga. Soal serangan fajar, saya tidak mendengar ada serangan fajar,” ujarnya. (Sam)