Sungai Maron Green Canyonnya Pacitan, Dongkrak Pendapatan Warga

Photo Author
- Rabu, 25 Oktober 2023 | 14:04 WIB
Pemandangan Sungai Maron  (Instagram)
Pemandangan Sungai Maron (Instagram)

Krjogja.com, SOLO - Wisata menyusuri sungai Maron semakin menarik perhatian. Dampak langsung yang dirasakan warga Dusun Maron Desa Dersono Kecamatan Pringkuku Pacitan pun adanya peningkatan perekonomian. Karena sebelum 2016 mereka hanya mengandalkan bercocok tanam di lahan tadah hujan.

Sungai Maron yang banyak disebut sebagai 'Green Canyon' Pacitan menjadi sumber pendapatan mereka. Untuk hari biasa, rata-rata ada 200-300 pengunjung yang ingin menyusuri Sungai Maron.

"Kalau Weekend mencapai 2.000 - 3.000 pengunjung. Jadi mereka harus antre mendapatkan perahu," jelas Agus Priyanto, Kepala Dusun Maron.

Baca Juga: Bupati Halim Optimis Bantul Bersama 2025 Tercapai

Setelah dikelola BUMDes, jumlah perahu di Maron meningkat menjadi 124. Setiap perahu mengangkut 4 orang wisatawan dengan tarif Rp 100 ribu. Untuk menyusuri Sungai Maron hingga pantai Pesona Ngiroboyo membutuhkan waktu sekitar 1 jam.

"Jadi pekerjaan bapak-bapak di sini sekarang menjadi nahkoda, disamping mengerjakan sawah tadah hujan," tutur Agus. Sementara ibu-ibu diarahkan bisa memberikan tambahan penghasilan membuat makanan khas Maron.

Sesuai potensi sebagai penghasil kelapa, Dr Pipit Wijayanti SSi MSc dan Dr Ir Dwi Ardina Setyawardhani ST MT, dua dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mendorong warga mendapat nilai tambah. Kalau warga menjual 10 buah kelapa hanya laku Rp 28.000,- Karena itu ibu-ibu dilatih membuat minyak dan Blondo.

Prof Samsul menyaksikan ibu-ibu Maron membut minyak kelapa (Foto: Qomarul Hadi)

Dari olahan 10 buah kelapa, menghasilkan minyak 800 mm dan Blondo 500 gram. Nilai jualnya minyak 500 mm Rp 25.000, kalau 800 mm Rp 40.000. Sedang 250 gram Blondo Rp 25.000 kali 2 Rp 50.000,- Sentuhan pengabdian dosen UNS ini dirasa sangat bermanfaat dan diharapkan terus berlanjut.

Sekretaris LPPM UNS Prof Dr Eng Syamsul Hadi ST MT menyatakan siap melanjutkan pemberian pendampingan warga Maron termasuk dalam pengembangan eco karst tourism.

Baca Juga: Mencuci di Waduk Kedung Ombo, Siswi SMP Tenggelam

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Pacitan Turmudi menyambut gembira karena Gunung Kidul, Wonogiri dan Pacitan merupakan jaringan geopark dunia (Global Geopark Network).

Di kanan kini Sungai Maron juga bisa dinikmati adanya keindahan Karst bagian dari geopark. Hanya saja potensi ini memang belum disentuh. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X