Krjogja.com - Karangnyar - Jatah pupuk subsidi di Karanganyar anjlog lagi. Untuk tahun 2024, Pemkab Karanganyar hanya menerima 13 ribu ton urea.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan) PP Karanganyar, Siti Maesyaroch mengatakan kuota pupuk subsidi dari pemerintah ke Karanganyar terus menurun. Dari tahun 2021 sebanyak 21 ribu ton, turun menjadi 17 ribu ton di tahun 2022. Kini, jatahnya menjadi 13 ribu ton urea.
Baca Juga: 2.600 Saksi Pemilu 2024 dari PDIP Kulonprogo Terima Asuransi
"Merata secara nasional. Jatah pupuk kimia subsidi untuk urea dan NPK turun," kata Siti, Senin (12/2).
Pupuk subsidi itu diberikan melalui kartu tani ke petani yang terdata di rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Penurunan alokasi sampai 4.000 ton diharapkan disikapi petani secara cerdas.
Dinas Pertanian bersama stakeholder telah mengedukasi petani memproduksi pupuk organik. Menurutnya, pupuk organik memiliki hasil tak kalah bagus dari pupuk kimia dalam memberi unsur hara tanah. Pemerintah juga menyediakan pupuk non subsidi bagi petani yang tak mau beralih dari pupuk kimia. Hanya saja harganya jauh lebih mahal.
Baca Juga: Logistik Pemilu 2024 Enam Kapanewon Didistribusikan
"Memang ada diskon pupuk non subsidi tapi hanya sehari kemarin itu. Itu program mengedukasi petani agar mau membeli yang non subsidi," katanya.
Ia meyakini meski jatah pupuk subsidi dikurangi, Karanganyar tetap bisa surplus beras. Pada tahun 2023, surplusnya 150 ribu ton. (Lim)