Krjogja.com - WONOGIRI - Wakil Bupati (Wabup) Wonogiri Setyo Sukarno sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mengatakan pengukuran serentak yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, prelavensi stunting di daerah itu turun.
"Dari 10,6 persen pada 2022 menjadi 10,5 persen pada tahun 2023," ujar Setyo saat membuka seminar gizi di RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, Sabtu (24/02/2024).
Tetapi, imbuhnya, angka prevalensi kembali naik di Januari 2024 menjadi 11,04 persen. Masalah stunting bukan hanya masalah pada saat ini saja. Tetapi juga menyangkut masa depan kita.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Mie Ayam di Jogja yang Buka Malam Hari
"Karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa, mereka dialah masa depan kita. Bagaimana kita bisa mencapai visi Indonesia Emas tahun 2045 kalau modal dasarnya, yaitu anak-anak bangsa mengalami stunting, terganggu perkembangan kognitif dan kesehatannya," terang Setyo.
Selain itu, angka prevalensi yang ada masih jauh dari target Pemkab Wonogiri. Pemkab Wonogiri memiliki target zero stunting pada tahun 2024.
Baca Juga: Volume Kendaraan Tinggi dan Genangan Air Penyebab Jalan Rusak
Menurut dia, stunting dapat terjadi sejak sebelum lahir. Itu dapat dilihat dari prevalensi stunting berdasarkan kelompok usia hasil survei tahun 2022, dimana terdapat 18,5 persen bayi dilahirkan dengan panjang badan kurang dari 48 cm. (Dsh)