KRjogja.com, KARANGANYAR - Partai Golkar Kabupaten Karanganyar tetap menggandeng parpol lain dalam format koalisi memenangkan pemilu bupati wakil bupati tahun 2024. Komunikasi dengan calon mitra koalisi sedang dijalin sambil menanti rekomendasi calon kepala daerah dari DPP Golkar
Ketua DPD II Partai Golkar Karanganyar, Jateng, Ilyas Akbar Almadani, mengatakan DPP Partai Golkar tak akan salah memilih kader terbaiknya yang direkomendasi maju calon bupati Karanganyar.
Menurutnya, hasil Pilpres 2024 kemarin menjadi prestasi gemilang bagi Partai Golkar dalam memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ia selaku Tim Kampanye Daerah (TKD) capres cawapres nomor urut 02 itu meyakini jalinan komunikasi antar parpol pengusung masih erat, sehingga potensial dilanjutkan ke Pilkada serentak 2024. Sedangkan komunikasi ke parpol lain di luar pengusung Prabowo-Gibran juga tak dilupakan.
"Sampai saat ini Golkar terus melakukan komunikasi dengan parpol lain," kata Ilyas.
Sosok calon bupati yang akan diusung Golkar dan parpol koalisinya, bakal diperjuangkan maksimal supaya memenangkan Pilbup Karanganyar pada November mendatang. Ia tak menampik namanya masuk dalam bursa calon bupati Karanganyar.
Apalagi DPD II Golkar Karanganyar menjadikan dirinya satu-satunya calon bupati yang akan diperjuangkan mendapatkan rekomendasi partai.
Bagi dirinya yang terpenting saat ini mengucapkan banyak terimakasih pada warga masyarakat Karanganyar yang telah memilihnya dalam pemilu 14 Februari 2024. Dalam Pileg, ia mengatakan mendapatkan sebanyak 9.321 suara di daerah pemilihan (Dapil) V Karanganyar meliputi Kebakkramat, Tasikmadu dan Jaten. Ilyas termasuk salah satu caleg DPRD terpilih Karanganyar termuda.
“Saya ndak berandai-andai. Tapi sekali lagi saya ucapkan terimakasih bagi warga masyarakat yang memberikan amanah ke saya di pemilu kemarin," kata Ilyas.
Sementara itu hasil rekapitulasi pemilu 2024 di Kabupaten Karanganyar memasang PDIP masih merajai perolehan kursi DPRD Karanganyar dengan 15 kursi. Kemudian disusul Partai Golkar dengan sembilan kursi, PKS lima kursi, Partai Demokrat lima kursi, PKB lima kursi, Partai Gerindra empat kursi dan Partai Amanat Nasional (PAN) dua kursi. (Lim)