Mahasiswa UP 45 Beri Edukasi Kesehatan Mental, Ingatkan Tak Boleh Kucilkan ODHA

Photo Author
- Kamis, 4 Juli 2024 | 10:18 WIB
 Mahasiswa UP45 saat bersama mengedukasi kesehatan mental  (istimewa)
Mahasiswa UP45 saat bersama mengedukasi kesehatan mental (istimewa)


Krjogja.com - YOGYA - Kesehatan mental menjadi hal yang sangat penting diupayakan, terutama di era modern saat ini termasuk pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Jiwa yang sehat pada ODHA harapannya memberikan semangat dalam menjalani kehidupan dengan penuh harapan.

Dua mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi (UP) 45, yaitu Finda Pensiuna Wati, S. ST. (S. Tr. Kep. An.) dan Nadi Asmara, mengabdikan diri untuk memberikan edukasi tentang kesehatan mental. Mereka bertandang ke Magelang, berpartisipasi dalam acara yang bertajuk Tanggap Sehat Mental dan Jasmani untuk penyakit menular dan HIV/AIDS.

Acara tersebut hasil kolaborasi Dinas Kesehatan Kota Magelang dengan Komite Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kota Magelang dan dihadiri 35 peserta. Finda Pensiuna, mahasiswi Fakultas Psikologi yang juga berprofesi sebagai anestesi memaparkan tentang pentingnya menjaga kesehatan mental bagi pengidap penyakit menular dan HIV/AIDS.

Baca Juga: Diduga Ada Korupsi Tukar Guling Tanah Kas Desa Kacangan, Inspektorat Boyolali Angkat Bicara

"Saya menjumpai banyak pasien HIV/AIDS yang merasakan cemas, sedih dan dikucilkan. Penting untuk menjaga kesehatan mental mereka, agar bisa hidup lebih sehat dan bahagia,” ungkap Finda, Kamis (4/7/2024).

Finda membagikan tips menjaga kesehatan mental dengan mengelola stres dan meningkatkan keseimbangan emosi. Cara ini menurut literatur yang ada, ampuh untuk mengurangi risiko penyakit mental seperti depresi, kecemasan dan gangguan bipolar.

“Kita ingin masyarakat semakin sadar dengan kesehatan mental dan menghilangkan stigma seputar penyakit mental. Sehingga, dapat membantu masyarakat untuk mencari bantuan ketika mereka membutuhkannya, dan meningkatkan kemungkinan kesembuhan dan pemulihan yang lebih baik,” lanjutnya.

Finda dan Nadi yang komitmen terus berkonsern pada kesehatan mental akan membuat program konseling dari segi psikologi dan psikososial. Keduanya akan aktif memberikan motivasi, agar menjaga pergaulan sehat untuk mencegah penularan HIV/AIDS makin meluas.

“Memilih teman dengan bijak, menghindari perilaku berisiko adalah langkah awal untuk melindungi diri dari bahaya AIDS. Di sisi lain, masyarakat juga tidak boleh mengucilkan ODHA, karena penyakit ini hanya bisa menular ketika melakukan hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik bergantian, dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Kalau hanya ngobrol-ngbrol, berpelukan, menggunakan toilet yang sama, tidak akan terjadi penularan,” lanjut Nadi.

Sementara, FX Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA Dosen Pengampu Psikologi Kesehatan Mental UP 45 menjelaskan bahwa peran Mahasiswa secara proaktif dalam mencegah penularan HIV/AIDS juga dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan, bersikap terbuka, dan tidak mendiskriminasi. Mahasiswa dapat menyebarkan informasi yang benar dan membantu membangun komunitas yang inklusif bagi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

“Salah satu kompetensi yang dikembangkan dalam kelas Kesehatan Mental yaitu mahasiswa diharapkan mampu menelaah berbagai kasus di tengah masyarakat dalam perspektif kesehatan mental dan kemudian mempromosikan pentingnya menjaga kesehatan mental,” tandas Wahyu. (Fxh)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X