Hujan Mulai Turun Pemkab Sukoharjo Tetap Kirim Air Bersih Warga Terdampak Kekeringan

Photo Author
- Kamis, 26 September 2024 | 13:10 WIB
Bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan (Ist)
Bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan (Ist)

KRJogja.com - SUKOHARJO - Hujan mulai turun disejumlah wilayah secara merata di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo sejak beberapa hari terakhir. Meski begitu, Pemkab Sukoharjo tetap mengirim bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan. Sebab diawal hujan sekarang kondisi debit air sumur warga belum terisi penuh.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Kamis (26/9) mengatakan, hujan yang terjadi sekarang merupakan bagian dari fenomena alam. Hujan turun sejak beberapa hari terakhir merata di 12 kecamatan dengan curah tinggi dan durasi waktu cukup lama.

"Terkait kondisi cuaca kami terus berkoordinasi dengan BMKG. Namun yang jelas hujan sejak beberapa hari terakhir terjadi karena bagian dari fenomena alam dan merata di 12 kecamatan," ujarnya.

Hujan turun dalam beberapa hari terakhir belum mampu membuat debit air bersih di sumur warga naik. "Baru hujan awal dan sebatas membasahi permukaan. Debit air sumur warga belum terisi penuh. Warga masih terdampak kekeringan dan bantuan air bersih masih terus kami kirim sesuai permintaan warga," lanjutnya.

Pemkab Sukoharjo memastikan bantuan air bersih masih dikirim ke warga terdampak kekeringan akibat cuaca panas. Air bersih tetap disiagakan meski kondisi sekarang mulai hujan.

Pemkab Sukoharjo meminta kepada warga terdampak kekeringan untuk tetap terus berkomunikasi dengan pemerintah desa setempat. Selanjutnya berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan pemerintah daerah terkait perkembangan kondisi wilayah dan kebutuhan air bersih.

Air bersih sendiri saat ini masih sangat dibutuhkan warga disejumlah desa di Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu terdampak kekeringan. Sebab kondisi disana masih sangat kering dan hujan yang mulai turun sejak beberapa hari belum mampu memenuhi kebutuhan warga.

"Pemkab Sukoharjo tetap siagakan dan melakukan pengiriman bantuan air bersih kepada warga di wilayah kekeringan meski kondisi sekarang sudah sering turun hujan," lanjutnya.

Bantuan air bersih nantinya baru akan dihentikan setelah dilakukan pemantauan akhir kondisi wilayah dan memastikan sumber air bersih warga terisi untuk memenuhi kebutuhan. Apabila sudah dipastikan maka program bantuan air bersih baru akan dihentikan.

"Sementara masih dipenuhi Pemkab Sukoharjo, nanti setelah dipastikan warga bisa memenuhi kebutuhan air bersih sendiri dari hujan," lanjutnya.

Berdasarkan data BPBD Sukoharjo yang masuk per Selasa (24/9) diketahui wilayah terdampak kekeringan akibat cuaca panas musim kemarau sekarang berada di 3 kecamatan, 10 desa, 17 dukuh, 2 sekolah dasar (SD) dan 1 pondok pesantren (ponpes). Semua yang terdampak kekeringan berupa kekurangan air bersih tersebut telah ditangani Pemkab Sukoharjo.

Data BPBD Sukoharjo diketahui ada 1.552 KK atau 6.065 jiwa warga terdampak kekeringan. Cuaca panas musim kemarau membuat warga tersebut kekurangan air bersih. Pemkab Sukoharjo bersama pihak terkait lainnya sudah mengirimkan bantuan air bersih dengan total 255 truk tangki atau 1.361.000 liter air.

Camat Bulu Widyanto Setyo Wibowo, mengatakan, kondisi di wilayah Kecamatan Bulu masih kering. Bahkan dampak kekeringan akibat cuaca panas masih dirasakan sampai sekarang. Warga dibeberapa desa juga masih kekurangan air bersih karena sumur mengering. Kebutuhan air bersih sepenuhnya sudah dibantu oleh Pemkab Sukoharjo.

"Di wilayah Kecamatan Bulu sudah turun hujan. Tapi sekarang baru awal hujan peralihan musim. Kondisi warga masih kekeringan dan kebutuhan air bersih sudah dipenuhi Pemkab Sukoharjo," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X