Hari Pangan Sedunia, Pj Bupati Karanganyar Canangkan Konsumsi Non Beras Tiap Rabu

Photo Author
- Rabu, 16 Oktober 2024 | 12:45 WIB
 Menu makanan non beras di pencanangan tiap Rabu kenyang tak harus nasi (  (foto:Abdul Alim))
Menu makanan non beras di pencanangan tiap Rabu kenyang tak harus nasi ( (foto:Abdul Alim))


Krjogja.com - Karanganyar - Bertepatan peringatan Hari Pangan Sedunia pada 16 Oktober 2024, Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi mencanangkan gerakan pangan non beras di lingkungan pemerintah tiap hari Rabu. Gerakan ini diharapkan mampu menekan inflasi akibat fluktuasi harga beras dan menekan ketergantungan terhadap komoditas tersebut.

“SK sudah ditandatangani untuk gerakan pangan non beras tiap Rabu. Nantinya, tidak ada nasi yang disuguhkan di menu makan birokrasi. Sebagai gantinya seperti ini (menunjukkan makanan berbahan singkong dan umbi-umbian,” kata Timotius Suryadi usai memotong tumpeng yang terbuat dari songkong di halaman kantor Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Rabu (16/10).

Ia memastikan katering penyedia makanan non beras mampu menyuguhkan menu tersebut di jamuan makan pemerintah tiap Rabu. Hanya saja, pemesanan memang tidak bisa mendadak. Menu-menu non beras seperti kue yang dikukus dan digoreng memang membutuhkan waktu pengerjaan lebih lama karena dimasukkan bahan-bahan lain dalam adonannya. Olahannya juga sangat berlainan dibanding beras yang ditanak menjadi nasi.

Baca Juga: Penumpang Bluebird Bisa Bayar Pakai QRIS

“Tantangannya penyediaan pangan ke depan seperti lahan pertanian menyusut. Pemerintah sudah berupaya memperluas lahan namun ternyata tidak mudah. Minat menjadi petani nyaris tidak ada. Belum lagi budaya kita membuang makanan cukup memprihatinkan,” katanya.

Sementara itu di kesempatan sama, Dispertan PP membuka bazar sembako murah bekerjasama dengan bulog dan petani sayuran serta UMKM kuliner. Plt Kepala Dispertan PP Titis Sri Jawoto mengatakan bazar komoditas pangan murah merupakan instruksi Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Menurutnya, krisis pangan bakal lebih cepat terasa jika masyarakat tak mengubah pola konsumsi nasi. Ia menyebut gerakan kenyang tak harus nasi memang perlu kesabaran dan tak singkat. Di bazar komoditas pangan murah, ia menyediakan 200 paket beras SPHP atau 1 ton, 200 paket gula dan minyak goreng. Semua warga tanpa kecuali boleh membelinya.

Baca Juga: Filateli di DIY Masih Relevan dalam Lini Masa Teknologi

Ada pula sayuran, produk kuliner UMKM dan telur yang dijual oleh peternaknya langsung ke konsumen. Harganya dibanderol lebih murah dari harga pasar. Misalnya beras kualitas medium Rp11.200 perkilo, paket gula dan migor Rp32 ribu. (Lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X