Rawan Picu Kebakaran, Pelaku Usaha Diminta Pastikan Instalasi Listrik Mati Saat Libur

Photo Author
- Rabu, 30 Oktober 2024 | 11:50 WIB
Ilustrasi (Pixabay)
Ilustrasi (Pixabay)

KRJogja.com - SUKOHARJO - Pelaku usaha diminta memastikan sisa api pembakaran dan instalasi listrik dalam kondisi sudah mati sebelum meninggalkan ruangan atau menutup sementara usahanya saat libur dan tidak ada petugas jaga.

Permintaan dilakukan mengingat sering terjadi kebakaran diduga karena dua hal tersebut. Kebakaran tidak hanya berdampak kerugian pada pelaku usaha. Namun juga masih para karyawan yang bekerja disana.

Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sukoharjo Margono, Rabu (30/10) mengatakan, kejadian kebakaran menimpa pelaku usaha sudah cukup banyak.

Kejadian kebakaran bahkan sering terjadi pada saat hari libur khususnya Minggu. Diduga penyebabnya karena adanya sisa api pembakaran yang masih menyala dan instalasi listrik rusak sehingga terjadi korselting. Dua sumber api tersebut diperkirakan merembet dan mengakibatkan kebakaran besar.

Api semakin cepat membesar karena pada bangunan milik pelaku usaha tidak ada petugas jaga karena libur hari Minggu. Kebakaran sering kali diketahui oleh masyarakat sekitar setelah melihat kepulan asap dan kobaran api.

"Khususnya hari Minggu atau hari libur lainnya seringn kali terjadi kejadian kebakaran di Sukoharjo. Termasuk pabrik juga ada kejadian kebakaran. Sebelum pulang maka pemilik usaha atau pekerja pastikan sisa api pembakaran sudah padam. Pastikan juga instalasi listrik dapat berfungsi baik atau tidak rusak. Termasuk memastikan instalasi listrik dimatikan apabila ada mesin yang sudah tidak terpakai," ujarnya.

Damkar Satpol PP Sukoharjo terus melakukan sosialisasi ke pelaku usaha dan masyarakat terkait bahaya kerawanan kebakaran. Petugas juga memberikan edukasi pelatikan pencegahan dan penanganan kebakaran kepada pelaku usaha dan pekerja.

"Kondisi cuaca sangat panas dan berdampak pada wilayah kering dan rawan kebakaran. Karena itu penggunaan alat dengan temperatur panas tinggi perlu diawasi ketat. Seperti oven di pelaku usaha mebel dan industri karena bisa memicu kebakaran," lanjutnya.

Margono menambahkan, kebakaran masih menjadi ancaman besar bagi masyarakat saat cuaca panas seperti sekarang. Sebab kondisi angin juga kencang dan berdampak besar pada kerawanan kebakaran.

"Masyarakat dilarang melakukan pembakaran sampah karena rawan memicu kebakaran. Sebab cuaca panas dan angin kencang bisa membuat api cepat merembet," lanjutnya.

Data Damkar Sukoharjo diketahui total sebanyak 201 kejadian kebakaran secara rinci, kebakaran rumah 33 kejadian, lahan kosong 59 kejadian, pabrik 3 kejadian, barongan bambu 20 kejadian, oven 33 kejadian, sampah 18 kejadian, kendaraan 8 kejadian, gas 17 kejadian, lain-lain 10 kejadian.

Dalam kejadian kebakaran tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Sedangkan akibat kejadian kebakaran tersebut menimbulkan kerugian dengan nilai ditaksir sangat besar. Hal itu salah satunya seperti terlihat dalam kejadian kebakaran menimpa pabrik.

"Mudah-mudahan tidak ada penambahan kejadian kebakaran lagi dengan terus kami lakukan sosialiasi ke masyarakat dan pencegahan bersama. Penting juga kesadaran mematikan sumber api sekaligus menjaga potensi kerawanan kebakaran dengan pengecekan kabel sumber korsleting listrik," lanjutnya.

Margono mengatakan, meski upaya sudah dilakukan namun tidak menutup kemungkinan ada penambahan kejadian kebakaran kedepan. Hal itu disebabkan karena kondisi cuaca panas musim kemarau. Wilayah kering memicu terjadinya kebakaran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X