Krjogja.com Karanganyar - Hamparan sawah di Dusun Pondokrejo, Kelurahan Lalung, Kecamatan Karanganyar kota diserang berbagai jenis organisme pengganggu tanaman (OPT). Hama tanaman itu berkembang biak pesat di peralihan musim kemarau ke penghujan.
Salah satu petani Sri Yanto (45), mengatakan beberapa hama seperti ulat, tikus dan sundep menyerang sawahnya."Dengan adannya hama ulat, tikus, dan sundep, yang hasilnya menurun dan waktu hitungannya panen menjadi molor," kata Sri Yanto, Selasa (5/11).
Sri Yanto mengatakan hama-hama itu menghambat masa pertumbuhan padi. Hal ini membuat kerugian bagi dirinya sebagai petani."Dampak hama cukup merugikan kami, masa panen menjadi menurun, rencana bisa panen 3 bulan, namun dengan ini menjadi mundur 1 minggu," kata dia.
Baca Juga: Kodam IV/Diponegoro Bangun Rumah Veteran di Gunungkidul
Ia mengatakan, pihaknya sudah berusaha melakukan pemberantasan hama dengan memberikan obat atau pestisida.
Dia mengatakan, biaya pengobatan tanamannya setidaknya Rp 500 ribu per sekali semprot.
"Untuk saat ini kita lakukan 3 kali semprot, namun kalau ketiban hujan kemungkinan jadi 8 hingga 10 kali semprot penggunaan obat," kata dia.
Sementara itu Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar meluncurkan aplikasi Sistem Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Elektronik (Sego Petani). Selain mendukung peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Karanganyar, program ini sekaligus untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dispertan PP Kabupaten Karanganyar Feriana Dwi Kurniawati mengatakan aplikasi Sego Petani dapat dibuka melalui website segopetani.karanganyarkab.go.id. Dalam aplikasi ini akan memudahkan petani melapor kepada petugas jika ada serangan OPT secara elektronik dan ditindaklanjuti oleh Petugas OPT.
Feriana mengatakan aplikasi Sego Petani juga untuk membantu kinerja petugas OPT yang jumlahnya terbatas. Dengan harapan nantinya pengendalian OPT di kelompok tani lebih lancar, efektif dan efisien. Di tahap pertama ini, dia mengatakan sebagai pilot project program Sego Petani diaplikasikan di empat kecamatan yakni Jaten, Kebakkramat, Tasikmadu, dan Karanganyar. (Lim)