Lebih Irit, Obat Psikoaktif Makin Diburu Pemakai Narkoba

Photo Author
- Selasa, 10 Desember 2024 | 14:30 WIB
KBO Sat Narkoba Reskrim Polres Karanganyar, Ipda Wahyono sampaikan sosialisasi ke pelajar SMK Bina Karya. (Foto:Abdul Alim)
KBO Sat Narkoba Reskrim Polres Karanganyar, Ipda Wahyono sampaikan sosialisasi ke pelajar SMK Bina Karya. (Foto:Abdul Alim)
KRjogja.com, KARANGANYAR - Penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang bergeser dari semula shabu-shabu, putaw, heroin dan sejenisnya ke obat psikoaktif. Sasaran utama peredarannya ke pelajar dan kalangan produktif yang relatif mampu membeli narkotika jenis baru itu. 
 
Hal itu dikemukakan KBO Sat Narkoba Reskrim Polres Karanganyar, Ipda Wahyono di hadapan ratusan pelajar SMK Bina Karya dalam Sosialisai Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di lapangan olahraga sekolah tersebut, Selasa (10/12). 
 
“Shabu harganya mahal. Per paketnya Rp1,2 juta. Sedangkan ekstasi per butir Rp350 ribu. Pelajar mana mampu. Padahal pelaku peredaran narkoba itu menyasar kalangan pelajar dan usia produktif. Obat-obatan daftar G inilah yang berpotensi jadi narkotika jenis baru. Obat-obatan penenang beresep dokter,” katanya. 
 
Obat-obatan daftar G tersebut makin sering didapati dari bara g bukti pelaku peredaran narkotika. Meski ribuan butir sudah diamankan, namun masih saja mendapatinya di operasi berikutnya. Para pelaku menjajakannya ke pelajar dan pekerja muda dengan harga murah. Dikatakan Wahyono, obat-obatan keras itu memiliki efek serupa bahkan bisa lebih dahsyat dari narkoba. Beberapa diantaranya hexymer dan tramadol. 
 
Kepada para pelajar, ia meminta mereka jangan sekali-kali mencoba mengonsumsi narkotika dan obat terlarang. Ia memastikan penggunanya bakal makin terpuruk, alih-alih terbebas dari masalah. Bahkan segala urusannya bakal lebih runyam mulai urusan sekolah, pekerjaan, dan hubungan keluarga. 
 
“Saya 14 tahun jadi polisi. Sekarang menyidik kasus kriminal. Jangan sekali-kali mencoba narkoba. 75 persen tersangka kasus itu bermula dari rasa ingin tahu, mencoba dan akhirnya terjerumus,” katanya. 
 
Ia juga menyebut narkoba memiliki tiga sifat jahat, yakni memaksa penggunanya menambah dosis, mencandu dan akhirnya menjalankan tindakan melanggar hukum pemakainya. 
 
“Belajar saja yang benar. Setelah lulus melamar kerja. Jadilah orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Jangan malah merusak diri sendiri dan orang lain. Tidak ada toleransi bagi siapa saja pemakai maupun pengguna narkoba saat kami tangkap,” katanya. 
 
Kabid Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesbangpol Karanganyar, Agus Kandiawan mengatakan sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari Polres, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) dan Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi. Sasaran sosialisasi pelajar SMK Bina Karya kelas X, XI dan XII. 
 
“Sosialisasi di sekolah ini terakhir di tahun 2024 dengan sasaran pelajar. Kami selaku perpanjangan tangan dari pemerintah bertanggungjawab mencegah masuknya narkoba dan obat terlarang ke generasi pelajar,” katanya. (Lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X