KRjogja.com, SUKOHARJO - Harga gabah panen petani di Sukoharjo diperkirakan tembus diangka Rp 7.000- Rp 8.000 per kilogram atau diatas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.500 per kilogram. Hal ini mengacu pada pengalaman beberapa tahun sebelumnya mengingat petani berusaha keras meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen padi demi kesejahteraan serta swasembada pangan daerah.
Terpenting juga, hasil panen padi petani langsung dijamin pemerintah diserap Bulog. Hal ini penting bagi petani untuk mengindari permainan harga dari tengkulak. Saat ini petani masih melakukan tanam padi musim tanam I (MT I). Panen padi diperkirakan sekitar Maret-April mendatang.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Sabtu (1/2) mengatakan, pemerintah pusat sudah mengeluarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan Atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras dengan perincian sebagai berikut, Gabah Kering Panen di Petani dengan Kadar Air Maksimal 25% dan Kadar Hampa maksimal 10% Rp 6.500, Gabah Kering Panen di Penggilingan dengan Kadar Air Maksimal 25% dan Kadar Hampa maksimal 10% Rp 6.700, Gabah Kering Giling di Penggilingan dengan Kadar Air Maksimal 14% dan Kadar Hampa maksimal 3% Rp 8.000, Gabah Kering Giling di Gudang Perum Bulog dengan Kadar Air Maksimal 14% dan Kadar Hampa maksimal 3% Rp 8.200.
Beras di Gudang Perum Bulog dengan derajat sosoh minimal 100%, Kadar air maksimal 14%, Butir patah maksimal 25% dan butir menir maksimal 2% Rp 12.000
Adanya penetapan harga baru ini diharapkan akan dapat memberi motivasi kepada petani untuk meningkatkan luas tambah tanam agar pendapatan petani semakin meningkat dan tentunya akan meningkatkan kesejahteraan petani.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mengacu penetapan harga gabah sesuai keputusan pemerintah pusat. Hal ini sudah disosialisasikan ke petani. Selain harga, juga sudah ada jaminan dari pemerintah terkait penyerapan hasil panen padi oleh Bulog.
"Pemerintah pusat dan daerah sudah memberikan perhatian besar kepada petani untuk merealisasikan target swasembada pangan. Terpenting juga meningkatkan kesejahteraan petani. Dalam hal ini kami perkirakan gabah hasil panen padi petani Sukoharjo bisa tembus diatas HPP," ujarnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo memperkirakan hal tersebut karena melihat hasil panen padi setiap tahun petani. Rata-rata harga gabah di petani lebih tinggi diatas ketetapan HPP. Petani saat masuk musim tanam dan panen padi selalu terpacu meningkatkan kualitas dan kuantitas demi kesejahteraan.
"Terlebih lagi pemerintah pusat sudah menjamin hasil panen padi petani diserap sepenuhnya oleh Bulog. Itu melengkapi kebijakan pemerintah sudah menaikan harga HPP gabah. Jadi petani diuntungkan dan jangan sampai harga gabah anjlok saat panen raya sehingga berdampak kerugian bagi petani," lanjutnya.
Petani diminta tetap memegang kebijakan pemerintah pusat terkait kenaikan harga HPP gabah dari sebelumnya Rp 6.000 per kilogram pada tahun 2024 naik menjadi Rp 6.500 per kilogram tahun 2025. Kebijakan lain terkait jaminan penyerapan gabah hasil panen padi petani oleh Bulog.
"Jadi petani diminta tetap membantu merealisasikan swasembada pangan dengan tanam padi. Lahan pertanian di Sukoharjo masih mencukupi. Petani setelah panen diminta secepatnya kembali tanam padi," lanjutnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo meminta kepada petani sebelum panen untuk berkoordinasi dengan petugas terkait. Hal ini dilakukan agar hasil panen bisa terserap Bulog dan tidak dipermainkan oleh tengkulak.
"Begitu mau panen petani diminta lapor ke penyuluh pertanian atau petugas terkait. Nanti Bulog akan turun melakukan penyerapan gabah petani," lanjutnya.
Bagas menambahakan, beberapa upaya sudah dilakukan untuk merealisasikan swasembada pangan. Namun demikian kendala tetap ada dan harus dihadapi bersama.
"Sudah ada kesepakatan koordinasi bersama melibatkan stakeholder terkait. Kendala tetap ada seperti serangan hama tikus dan lainnya, pemenuhan kebutuhan air saat musim kemarau atau bencana alam banjir saat hujan," lanjutnya. (Mam)