Krjogja.com-WONOGIRI-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri mengajak kalangan masyarakat hingga relawan untuk peduli terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam.
Pada hakekatnya, mitigasi bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab BPBD saja melainkan menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat termasuk munculnya kelompok-kelompok relawan.
"Meskipun 100 persen desa di kabupaten ini sudah terbentuk Destana (Desa Tanggap Bencana) namun kami tetap butuh partisipasi aktif masyarakat termasuk kalangan media," ungkap Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Fuad Wahyu Pratama, saat menggelar keakraban dengan wartawan, Kamis (6/02/2025).
Menurut mantan Camat Giriwoyo ini, daerahnya masuk kategori daerah rawan bencana di wilayah Jateng. Selain rawan bencana alam banjir dan tanah longsor, kata Fuad, Wonogiri sering terjadi kebakaran (rumah maupun hutan), puting beliung yang mengakibatkan pohon tumbang maupun gempa bumi serta tanah bergerak (retak).
"Dengan personil di badan ini (BPBD) yang sangat terbatas hanya sekitar 20 orang kami ingin bantuan media untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya antisipasi bencana," tutur Kepala BPBD baru Wonogiri.
Orang nomor satu di BPBD Wonogiri ini mengapresiasi andil besar Bupati Wonogiri Joko Sutopo dalam upaya mendorong terbentuknya Destana di seluruh desa/kelurahan yang ada di daerahnya dalam waktu relatif singkat. "Prestasi ini sangat membanggakan meskipun geografi Wonogiri relatif luas dan sulit medannya namun Destana bisa eksis di setiap pelosok desa," tandas Fuad sembari menambahkan Kabupaten Wonogiri kini mendapat prestasi A atau terbaik.-(Dsh)